SMJTimes.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Manparekraf), Sandiaga Uno targetkan kunjungan wisatawan tahun 2023 sebesar 7,4 juta tercapai. Arahan tersebut merupakan permintaan Presiden RI Joko Widodo saat rapat terbatas mengenai aktivitas ekonomi dan pariwisata setelah pencabutan PPKM.
Sandiaga Uno menjelaskan beberapa cara yang ditempuh untuk mencapai target tersebut, terutama cara menarik wisatawan mancanegara (wisman) seperti penambahan jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi, kemudahan regulasi, bebas visa kunjungan dan visa on-Arrival, serta penyelenggaraan event-event berkualitas.
Pasar India, China, dan Rusia menjadi fokus utama penambahan penerbangan. Berdasarkan data permintaan, ketiga negara ini yang memiliki minat tertinggi untuk berkunjung ke Indonesia, terutama ke Bali. Khusus pasar China sebenarnya telah disediakan penerbangan langsung dengan sistem charter, namun diharapkan dapat ditingkatkan lagi menjadi penerbangan langsung terjadwal.
Sementara itu, wisatawan India menyukai Bali sebagai destinasi pernikahan. Pelaku industry wedding organizer di India pun mengatakan bahwa Bali sangat cocok karena ada art dan kebudayaan yang sama.
Dikutip dari iNews (6/2), pemerintah akan menambahkan jumlah penerbangan ke destinasi-destinasi wisata untuk wisatawan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Begitu juga Australia dengan membuka penerbangan langsung ke Labuan Bajo, Borobudur, dan Mandalika. Sedangkan wisatawan dari Korea, Filipina, Taiwan, dan Jepang dengan menawarkan paket-paket wisata khusus di Kupang, Manado dan Sulawesi Utara.
Selain itu, dalam rangka menunjang penyelenggaraan event berkualitas, seperti MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition), olahraga, music, dan event kreatif lainnya, presiden meminta agar proses perizinan dapat dipermudah melalui digitalisasi.
“Perizinan berbasis digital ini akan dihadirkan, sehingga tidak ada lagi kesulitan untuk mendapatkan izin untuk syuting film ke depan. Semua transparan dan akan dikelola berbasis digital, juga untuk MICE, music, olahraga, dan lain-lain,” jelas Sandiaga, dikutip dari Kompas.
Ia juga menargetan finalisasi perizinan tersebut dapat dilakukan 3 bulan kedepan jika perlu payung hukum, seperti Perpres atau Peraturan Pemerintah (PP).
Komentar