SMJTimes.com – Bank BRI mendapat predikat Top 3 Public Limited Company. Penghargaan bergensi tersebut diberikan oleh ASEAN Corporate Governance Scored Card (ACGS) sebagai perusahaan yang memiliki tata kelola yang baik.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan pencapaian Bank BRI tersebut merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk selalu memperbaiki kualitas penerapan GCG. Hal ini juga tak terlepas dari peran dan kontribusi seluruh karyawan BRI. Ia mengatakan bahwa sebagai BUMN juga perusahaan publik yang memiliki multilevel stakeholder, BRI perlu memperkuat penerapan GCG untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas.
“Dalam hal ini BRI senangtiasa berusaha meningkatkan kualitas governance-nya. Adapun implementasi yang telah dilakukan antara lain, memastikan pemenuhan hak dan perlakuan yang adil bagi seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya,” jelasnya, dilansir dari Tribunnews (31/1).
Kinerja BRI Sebagai Wujud Penerapan GCG
Dalam mendukung proses tercapainya tata kelola yang baik, BRI juga menciptakan board management yang akuntabel melalui key performance indicator yang sejalan dengan kepentingan seluruh stakeholders. Selain itu, perusahaan juga menambahkan beberapa komite di jajaran direksi, seperti komite produk dan komite Environmental, Social and Governance (ESG). Hal tersebut dilakukan agar kualitas rapat dan komite di jajaran top management lebih efektif.
Hasil yang baik tercermin dari laporan kuartal III pada tahun 2022 yang menunjukkan kinerja positif. Tercatat total aset 1.684,6 triliun dengan kredit sebesar 1.111,5 triliun. Dari portofolio tersebut, sebanyak 84,2 persen kredit disalurkan ke UMKM yang merupakan inti bisnis perusahaan. Sementara itu, tahun selanjutnya BRI menargetkan setidaknya 85 persen kredit tersalurkan pada UMKM.
Berkat GCG pula perusahaan mendapatkan kepercayaan yang kuat dari masyarakat untuk melakukan penyimpanan dananya di BRI hingga mencapai 1.139, 8 triliun. Terdapat 65,4 persen dari dana tersebut merupakan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA).
BRI pun mampu mengendalikan manajemn risiko dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan NPL terjaga 3,09 persen dan cadangan sebesar 278,8 persen. Sehingga, dalam laporan periode tersebut BRI mencatatkan laba sebesar 39,3 triliun rupiah.
Menilik beberapa pencapaian tersebut, Sunarso menjelaskan bahwa penerapan GCG menjadi salah satu cara untuk menciptakan value yang berkelanjutan bagi stakeholder. BRI juga berkomitmen meningkatkan implementasi GCG untuk mendukung rencana Otoritas Jasa Keuangan dan mewujudkan pasar modal yang sehat.
Komentar