Menilik Perubahan Sikap Brigadir Yosua, Barang Mewah hingga Mendominasi

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Kasus pembunuhan Brigadir Yosua hingga saat ini masih didalami. Bahkan beberapa ahli psikologi pun turut didatangan untuk menjadi saksi ahli.

Dalam hal ini, Reni Kusumowardhani selaku ahli psikologi forensik mengungkapkan hasil analisisnya terkait dengan perubahan sikap Yosua.

Ia menyebut pihaknya mengumpulkan beberapa informasi dari beberapa informan lantaran terbatas menarik kesimpulan pribadi Brigadir Yosua.

Berdasarkan informasi yang didapat, Reni mengatakan Yosua mempunyai kecerdasan rata-rata dan tidak mempunyai riwayat yang melanggar aturan.

“Pada simpulan 9 ada keterbatasan data untuk menarik simpulan profil pribadi Nopriansyah Yosua Hutabarat karena yang bersangkutan sudah meninggal dunia. Meskipun demikian, diperoleh informasi yang konsisten para informan dan tersangka mengenai beberapa hal inilah yang kami simpulkan,” kata Reni.

“Kecerdasan diduga tergolong rata-rata dan berfungsi dalam batas normal. Tidak dijumpai adanya riwayat tingkah laku Yosua dalam melanggar aturan, terlibat perkelahian dan penyalahgunaan napza,” kata Reni, yang merupakan Ahli dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia RSUD Cilacap, dikutip dari Detik News, pada Kamis (22/12).

Lebih lanjut, ia menjelaskan masa kecil Yosua mempunyai jiwa yang positif dengan lingkungannya. Bahkan saat meniti karier sebagai polisi, Yosua dikenal sangat cekatan dan sigap melaksanakan beberapa tugas.

“Di masa kecil sampai di usia remaja dia dikenal sebagai anak dengan karakteristik yang baik, aktif dalam berbagai kegiatan, dan positif dalam lingkungannya,” sambungnya.

“Di awal kerjanya sebagai polisi dikenal sebagai anggota yang cekatan, memiliki dedikasi, tidak pernah membantah, sigap dan patuh dan mampu bekerja dengan baik, tidak menonjol dan layak untuk direkomendasikan sebagai ADC pejabat tinggi kepolisian,” ujar Reni.

Ia menyebut sikap Yosua mulai berubah ketika menjadi ketua rumah tangga diantara ajudan Ferdy Sambo. Penampilannya pun turut berubah sejak mendampingi istri mantan Kadiv Propam Polri tersebut.

“Didapatkan pula informasi dari teman-teman dan rekan kerja saling bersesuaian dan konsisten bahwa awalnya Yosua dinilai dapat bekerja dan menjalankan peran ADC dengan baik dan didapatkan informasi ada perubahan sikap sejak diberi kepercayaan sebagai kepala rumah tangga, dalam istilah mereka dan ADC yang ditugaskan mendampingi Ibu Putri, yaitu penampilannya menurut rekan-rekannya dan juga ini ada informasi yang bersesuaian konsisten dengan informasi dari Jambi,” kata Reni.

“Penampilannya lebih mewah di banding sebelumnya, menunjukkan power dan dominasi terhadap ADC dan perangkat rumah tangga lain, berperilaku yang dinilai ada kalanya tidak selayaknya dilakukan oleh ADC, merasa lebih percaya dan lebih diistimewakan oleh Ibu Putri dan memiliki keberanian untuk menunda serta tidak melaksanakan perintah dari atasan, lebih mudah tersinggung dan menampilkan merespons kemarahan,” ujar dia. (*)

Komentar