Rembang, SMJTimes.com – Kasus penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Rembang mengalami penurunan secara signifikan.
Hal ini diketahui melalui berdasarkan laporan pemantauan Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang pada bulan Juni hingga Juli 2022.
Kepala Dintanpan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan, Lulu Rofiana mengungkapkan penurunan wabah PMK pada tanggal 25 Juli 2022 tercatat 4.718 kesembuhan.
Ia menjelaskan Kabupaten Rembang mempunyai 14 kecamatan dengan jumlah total kasus PMK sebanyak 5.598 ekor. Selanjutnya yang dijual atau disembelih sebanyak 51 ekor dan yang mati ada 24 ekor.
Artinya, sisa kasus PMK di Kabupaten Rembang ada 805 ekor hewan ternak.
“Bulan Juli 2022 kasus PMK mengalami penurunan penyebaran penyakit PMK. Semula bulan Juni 2022 jumlah kesembuhan 2.009 ekor. Dan untuk bulan Juli ini kesembuhan mencapai 4.718 ekor,” ungkap Lulu saat ditemui SMJTimes.com, Selasa (26/7/2022).
Sementara, kasus penyebaran PMK tertinggi di Kecamatan Kaliori dengan total kasus 1.351 ekor yang terjangkit PMK.
Lebih lanjut, hewan ternak di Kecamatan Kaliori yang terjangkit wabah PMK terbanyak di Kabupaten Rembang tersebut kesembuhannya mencapai 969 ekor, yang disembelih atau dijual ada 7 ekor dan yang mati terdapat 10 ekor.
“Di Kecamatan Kaliori terbanyak kasus PMK terdapat 1.351 kasus, dengan kesembuhan 969 sembuh, mati 10 ekor dijual atau dijagal 7 ekor, sisanya 365,” terang Lulu.
Kasus tertinggi kedua di Kecamatan Sumber dengan jumlah total kasus 734 ekor yang terjangkit wabah PMK, namun kesembuhan mencapai 550 ekor, yang dijual atau dijagal ada 8 ekor, dan yang mati terdapat 3 ekor.
“Kecamatan terbanyak nomor 2 di Kecamatan Sumber dengan total kasus 734 yang sembuh 550 ekor, mati 3, dijual atau dijagal 8. Sisa kasus 173 ekor masih terjangkit PMK,” terangnya. (*)
Komentar