Rembang, SMJTimes.com – Proses pembangunan jalan Lingkar Lasem-Rembang-Kaliori Kabupaten Rembang masih belum berjalan. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dputaru) Kabupaten Rembang masih menyiapkan tahap final lelang tender tahap kedua.
“Progres jalan lingkar baru lelang tahap dua. Belum ada pemenangnya. Untuk progresnya kita tunggu lelang final. Kalau pembebasan lahannya selesai baru bisa dimulai,” hal ini diungkapkan oleh Gantiarto selaku Kepala Dpu Taru Kabupaten Rembang saat ditemui di kantornya belum lama ini.
Arto menjelaskan, untuk melakukan pembebasan lahan di tiga kecamatan yang dibidik bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, proyek infrastruktur nasional sepanjang 25 kilometer tersebut, melewati tanah-tanah strategis milik warga di 15 desa.
Pandangan umum tentang proses pembebasan lahan tersebut bahkan menyebabkan proses lelang tender tahap pertama mengalami kegagalan.
“Harus pelan-pelan, step by step. Di tanah-tanah yang masuk jadi jalan lingkar ini kan melewati tanah dan gang strategis,” terang Arto.
Saat ditanya terkait kapan dateline awal dimulainya pembangunan jalan lingkar Rembang yang baru, Arto juga belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut, lantaran pemerintah pusat juga sedang menunggu rampungnya proses pembebasan lahan oleh Pemkab Rembang.
“Pembangunan setelah pembebasan selesai. Kalau kita tugasnya cuma pembebasan lahan kalau yang bangun nanti sesuai pusat karena ini jalan nasional,” imbuh dia.
Perlu diketahui, Pembangunan Jalan Lingkar Rembang masuk dalam salah satu dari 7 usulan prioritas pembangunan di Kabupaten Rembang. Rencana proyek tersebut secara khusus masuk ke dalam Peraturan Presiden No 79 tahun 2019.
Untuk pembangunan jalan lingkar ini Pemerintah pusat sudah menyediakan anggaran sebesar Rp602 miliar. Sementara untuk pembebasan lahan di tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Rembang menyediakan anggaran sebesar Rp100 miliar. (*)
Komentar