Harga LPG Non Subsidi di Rembang Masih Tinggi

Bagikan ke :

Rembang, SMJTimes.com – Harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) non subsidi di Kabupaten Rembang masih tinggi. Terpantau per tabungnya bisa menembus harga Rp179 ribu per 12 kilogram.

Puji Harini selaku Sub Koordinator Pengawas dan Pengendalian Distribusi Perdagangan Dindagkop UKM Kabupaten Rembang mengatakan kenaikan harga gas ini mulai terasa sejak bulan Ramadan kemarin.

Sebelum bulan Ramadan, LPG non subsidi masih di harga Rp143 ribu, kemudian seiring dengan tingginya kebutuhan masyarakat jelang di bulan suci, harganya naik menjadi Rp179 ribu.

Harga LPG Non Subsidi di Rembang Masih Tinggi

Puji menganalisa, tingginya harga gas LPG non subsidi dipengaruhi beberapa hal, salah satunya karena stoknya yang terbatas.

“Harga awalnya Rp143 ribu, kemarin menjelang puasa naik Rp179 ribu pasca ini masih standar segitu. Alasannya mungkin stok kelangkaan dari yang non subsidi,” ujar Puji saat diwawancarai SMJTimes.com, Rabu (18/5/2022).

Selain stok, pemerintah juga diketahui tengah melakukan penyesuaian harga LPG non subsidi di tahun ini. Penyesuaian dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak gas.

Meski harga gas LPG non subsidi masih tinggi di pasaran, Puji mengklaim ketersediaan stoknya di Rembang masih mencukupi.

Selain itu, untuk LPG subsidi 3 kilogram juga belum ada perubahan harga yang berlaku, sehingga masyarakat yang kurang mampu tak akan terlalu berdampak dengan kenaikan harga tabung gas non subsidi.

Untuk meminimalisir gejolak harga gas LPG non subsidi di pasaran, Dindagkop UKM Kabupaten Rembang secara berkala melakukan pemantauan harga dan stok, serta memastikan pengalokasian tabung LPG subsidi ke masyarakat tepat sasaran.

“Kalau non subsidi digunakan oleh rumah tangga, kalau subsidi yang UMKM. Kita nanti mengambil langkah sosialisasi biar sinkron. Kita bekerjasama dengan jejaring kita di pasar,” tanadas Puji. (*)

Komentar