Dinbudpar Rembang: Selama Ramadan Hingga Idulfitri Pengunjung Karangjahe Membludak

Bagikan ke :

Rembang, SMJTimes.com – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang mengungkapkan, selama bulan ramadan hingga Idulfitri tahun ini, Rembang mampu mengundang lebih dari 200 ribu wisatawan.

Hal itu dinyatakan dalam laporan panitia, Mutaqin sekaligus Kepala Dinbudpar Kabupaten Rembang saat pembukaan acara syawalan pada Senin (9/5/2022) di Taman Rekreasi Pantai Kartini.

Terdapat 45 destinasi wisata di Kabupaten Rembang yang menjadi tujuan wisatawan dari dalam maupun luar daerah. Tak hanya itu, adanya kirab budaya seperti pesta Tongtongklek dan Syawalan turut menambah minat pengunjung Kota Garam itu.

Dinbudpar Rembang: Selama Ramadan Hingga Idulfitri Pengunjung Karangjahe Membludak

“Kunjungan wisatawan pasca lebaran mulai tanggal 2 Syawal sampai kemarin hari Minggu (08/05/2022) selama enam hari tercatat 227.197,” ungkap Mutaqin.

Pantai Karangjahe atau yang kerap disebut Karangjahe Beach menjadi andalan wisatawan yang menuju ke Kabupaten Rembang. Selain itu, 17 destinasi wisata yang masih berkembang juga menjadi pilihan bagi wisatawan.

“Wisatawan yang hadir di Kabupaten Rembang di 45 destinasi pariwisata, yang 28 destinasi pariwisata tercatat di Sisdaporapar, yang 17 merupakan destinasi wisata embrio dan berkembang,” imbuhnya.

Sejak dibukanya jalur mudik di seluruh wilayah Indonesia, destinasi wisata menjadi salah satu tempat andalan bagi pemudik untuk meluapkan kepenatan mereka selama bekerja atau sekolah.

Destinasi pariwisata yang terkenal di Kabupaten Rembang seperti Karangjahe Beach maupun tempat-tempat pariwisata yang masih berkembang pun selalu menjadi sasaran wisatawan sebelum kembali beraktivitas.

Meski begitu, dengan adanya pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat, wisatawan yang berkunjung khususnya ke Kabupaten Rembang diharapkan tetap menjaga protokol kesehatan.

Penggunaan aplikasi Pedulilindungi serta vaksinasi turut menjadi syarat agar semua lapisan masyarakat tak lagi was-was dan khawatir jika mudik tahun ini dapat menimbulkan cluster atau kelas baru penularan covid-19. (*)

Komentar