Perilaku Konsumtif Sebabkan Kemiskinan Masyarakat Rembang Meningkat 0,2 Persen

Bagikan ke :

Rembang, SMJTimes.com – Pemerintah Kabupaten Rembang upayakan menekan laju inflasi, Bupati Rembang Abdul Hafidz mengimbau agar masyarakat tidak konsumtif soal rokok dan ngopi.

Dalam sambutannya saat acara forum konsultasi publik yang diselenggarakan pada hari Kamis (27/01/2022) bertempat di halaman pendopo RA Kartini, Rembang, Hafidz mengungkapkan kebiasaan merokok dan ngopi merupakan salah satu penyebab inflasi di Kabupaten Rembang.

“Saya minta rokoknya ojo akeh-akeh (jangan banyak-banyak) karna menghabiskan duit tapi manfaatnya tidak seberapa. Ini perlu disosialisasikan. Ngopi nya juga,” kata Hafidz.

Untuk mengukur laju inflasi daerah, dalam waktu dekat Pemerintah Kabupaten Rembang bersama dengan Badan pusat statistik (BPS) akan melakukan survei biaya hidup.

Survei tersebut nantinya akan dapat mengukur kegiatan masyarakat di Kabupaten Rembang khususnya kegiatan perekonomian. Dengan adanya survei tersebut, diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk Kabupaten Rembang ke depannya.

Evaluasi dapat dilakukan melalui kegiatan survei yang diselenggarakan oleh BPS tersebut, sehingga Pemerintah daerah dapat melakukan upaya-upaya untuk menekan laju inflasi.

“Harapannya bagaimana Kabupaten Rembang ini di semua lini dan semua sektor bisa ada kemajuan-kemajuan di masa yang akan datang,” harap Bupati.

Bupati Rembang Abdul Hafidz mengungkapkan, hingga saat ini Rembang masih memiliki PR (Pekerjaan Rumah) untuk mengentaskan kemiskinan. Mengingat selama pandemi grafik kemiskinan di Kabupaten Rembang meningkat hingga 0,2 persen.

“Kita tahu bahwa kemiskinan di Kabupaten Rembang tahun 2021 ini meningkat dari 15,6 persen menjadi 15,8 persen,” ungkap Hafidz.

Melalui berbagai kegiatan yang ada, Bupati Rembang berharap kemiskinan di daerahnya bisa segera diatasi sehingga kesejahteraan dapat meningkat. (*)

Komentar