Pati, SMJTimes.com – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno menyebut bahwa akibat tingginya curah hujan hasil panen padi petani tidak memuaskan.
Musim tanam pertama (MT-1) yang terjadi pada bulan ini kurang memperoleh sinar matahari sehingga petani sulit mengeringkan padi secara konvensional.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu menjelaskan, beras dipanen ketika musim penghujan, keadaan gabah akan terlalu basah, sehingga mengurangi kualitas beras. Hal ini juga akan berimplikasi kepada nilai jual beras ke tengkulak.
Kondisi seperti ini pun sangat disayangkan, lantaran selalu terjadi setiap tahunnya di MT-1.
Sukarno berharap kepada Dinas Pertanian (Dispertan) agar mampu memfasilitasi para petani dengan mesin pengering padi untuk meminimalisir kerugian tahunan yang dialami petani.
Karena harga pengering padi yang tidak murah, Dirinya menyarankan agar mesin pengering diberikan untuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) secara kolektif.
Komentar