Rembang, SMJTimes.com – Wakil Bupati Rembang, M. Hanies Cholil Barro’ mengintruksikan “perang” melawan Demam Berdarah Dengue (DBD) pada kunjungannya di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rembang pada (5/1/2022).
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menggalakkan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) secara door to door.
Menurut Hanies, nyamuk aydes aygepty telah menyerang pasien yang didominasi anak-anak.
“Saya tadi sudah minta fogging, karena fogging ini juga bisa mencegah meskipun yang terbunuh hanya nyamuk dewasa. Kemudian 3M kita kampanyekan kembali,” katanya.
Selain itu, kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan juga perlu dikampanyekan. Sebab sampah maupun tempat yang menjadi tampungan air dapat digunakan nyamuk bertelur.
Kepala Dinkes Kabupaten Rembang, Ali Syofi’i menyampaikan, pihaknya sudah mengirim surat kewaspadaan DBD kepada puskesmas di tiap kecamatan. Dalam surat tersebut berisi tentang gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Kita ada gerakan satu rumah satu jumantik, kemudian kita memberdayakan pramuka saka bhakti husada untuk turun ke rumah-rumah di daerah yang ada kasus DBD-nya. Mereka langsung aksi 3M langsung di lapangan,” ungkapnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar rajin menguras bak kamar mandi minimal seminggu sekali. Sebab, daur hidup jentik nyamuk dari telur menjadi dewasa sekitar tujuh hari.
Selain itu, adapun cara memberantas jentik-jentik nyamuk lainnya, yakni dengan memberikan bubuk abate atau ikan.
Pada tahun 2021, sudah ada sekitar 170 kasus DBD di Rembang. Dari jumlah itu, enam pasien meninggal dunia. (*)
Komentar