Rembang, SMJTimes.com – Keberlanjutan program Bantuan Langsung Tunai untuk para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (BLT UMKM) masih dipertanyakan sejumlah pihak.. Bantuan ini terakhir disalurkan pada bulan September 2021.
Kepala Seksi (Kasi) Pemberdayaan dan Pengembangan UKM, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dinindagkop UKM) Kabupaten Rembang, Kuswandi mengatakan minat para pelaku usaha di Rembang untuk mengikuti salah satu program jaring pengaman sosial dari pemerintah dinilai cukup tinggi, dibuktikan sejak tahun 2020 setidaknya ada 125 ribu pelaku UMKM yang mengajukan bantuan. Sayangnya, yang mendapatkan bantuan baru sepertiganya.
Dia menegaskan, meski di beberapa kanal berita santer menyiarkan kabar perpanjangan bansos hingga tahun 2022, hingga saat ini di daerah belum ada edaran atau instruksi apapun dari Kementerian Sosial (Kemensos) terkait perpanjangan tersebut.
“Sampai akhir September itu ada 90 ribu. Dari angka itu yang mendapat bantuan ada 35 ribu UKM. Kita cuma pengusul ke pusat ke kementerian, yang layak mendapat ya mereka yang menentukan. Lalu yang terbaru ini mau ada lagi atau tidak kami belum bisa mengumumkan ke masyarakat,” terang Kuswandi kepada SMJTimes.com saat ditemui di kantornya hari ini, Jumat (19/11/2021).
Ia menambahkan bila surat resmi sudah turun ia berjanji akan segera menyosialisasikan kepada masyarakat hingga tingkat kecamatan seperti BPUM tahap kedua.
Kendati belum ada kejelasan terkait perpanjangan programnya, menurutnya tak ada salahnya para pelaku UMKM yang belum mendaftar untuk mempersiapkan diri membuat surat izin usaha secara online.
“Kalaupun ada syaratnya, tetap sama. Akan dicek NIK-nya, akan dibuktikan dengan surat izin usaha dari desa. Yang bersangkutan tidak sedang mengakses pinjaman, dan bukan anggota PNS, TNI, Polri, dan BUMD,” terang Kuswandi. (*)
Komentar