Rembang, SMJTimes.com– Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP Naker) Kabupaten Rembang tahun depan akan mendapatkan 7 paket pelatihan dari dana yang bersumber dari APBD.
Diah Kurnia Ningrum selaku Kepala UPT BLK DPMPTSP Rembang menyebut 7 paket tersebut tergolong banyak jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Kalau dari daerah BLK APBD itu dari tahun ke tahun kita tidak banyak, tahun kemarin kita cuma dapat 1 pelatihan bengkel sepeda motor di LP,” kata Diah saat diwawancara SMJTimes.com di kantornya.
Dana APBD yang disalurkan adalah bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dalam satu paket pelatihan ditaksir membutuhkan anggaran Rp 50 juta, dikalikan tujuh sehingga menghabiskan Rp 350 juta. Digunakan untuk keperluan operasional, insentif peserta, dan gaji pemateri.
” Di 2022 kita dapat dana cukai dbhcht itu 350 juta menjadi 7 paket baru tahun 2022 semoga tidak diambil lagi,” harap Diah.
Terang Diah tujuh paket yang akan dilatihkan diantaranya keterampilan menjahit, komputer, tata rias tata boga sepeda motor las, dan listrik. Dalam satu paketnya akan terdiri dari 16 orang artinya dalam satu tahun pihaknya bisa melatih 112 orang.
Diah menerangkan, dalam setahun ada dua jenis paket BLK diantaranya paket pelatihan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), dan BLK yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dari pemerintah pusat.
Paket pelatihan yang bersumber APBN biasanya jumlahnya lebih banyak dan dijadwalkan tahun depan dimulai bulan Februari. Sedangkan pelatihan yang bersumber dari dana APBD belum ada kepastian kapan akan dilaksanakan. (*)
Komentar