Pati, SMJTimes.com – Kepolisian Resor (Polres) Pati mendapat penghargaan dari Universitas Islam Batik (UNIBA) Surakarta. Raihan penghargaan itu berdasar hasil evaluasi dan survey kepuasan masyarakat terkait pelayanan publik.
Peningkatan pelayanan ini dalam rangka membangun wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani (WBBM). Penilaian yang dilakukan pihak UNIBA itu berdasarkan evaluasi indeks eksternal dan internal Polres Pati.
Terdapat beberapa item yang dinilai. Yaitu, manajemen perubahan tata kelola, sumber daya manusia, peningkatan pengawasan, akuntabilitas, dan kualitas pelayanan publik.
”Pelayanan yang dinilai diantaranya pelayanan surat izin mengemudi (SIM) dan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK). Bagaimana pelayanan disana dinilai, baik internal maupun eksternal,” ujar tim penilai UNIBA Solo, Subawi Pawenang.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa internal Polres Pati ada 57 persen yang disurvey. Sedangkan untuk eksternal (diluar Polres Pati) sebanyak kisaran 1.000 kuesioner yang disurvey.
Ada beberapa kategori penilaian dari indeks skor. Untuk angka 95-100 excellent, 90-95 sangat baik, 80-90 baik, 70-80 kurang baik, dan dibawah 70 tidak baik.
”Hasilnya sungguh menggembriakan. Kami mendapat indeks sebesar 96,87 dari internal. Artinya, excellent. Sedangkan, untuk penilaian eksternal hasilnya sangat baik. Skornya mendapat 95. Dari survey tersebut Polres Pati mendapat sertifikat penghargaan,” paparnya.
Sementara dari segi transparansi, Polres Pati dinilai masih kurang dalam upaya layanan publik.
”Ada hal yang menjadi catatan agar bisa meningkatkan pelayanan itu. Harus lebih transparan. Itu saja yang perlu ditingkatkan. Kalau sudah transparan, maka hasilnya dimungkinkan bisa excellent,” sarannya.
Sementara itu, Kepala Polres Pati AKBP Christian Tobing mengatakan, survey internal perlu dilakukan. Dari situ mengetahui bagaimana personel yang memiliki resistensi dan penolakan.
”Saya yakin ada penolakan. Tapi ini untuk perbaikan pelayanan. Survey yang dilaksanakan ini real. Tanpa menggunakan nama. Biar masyarakat yang menilai. Ternyata hasilnya bagus,” ujarnya.
Kegiatan survey ini dilakukan dengan mengajak beberapa pihak, mulai tokoh masyarakat, agama, lingkungan desa, hingga internal Polres Pati.
”Survey ini berkaitan dengan proses pembangunan WBK dan WBBM yang kini sedang berusaha kami kembangkan. Harapannya mencapai predikat di 2021 ini,” ucapnya.
“Kedepannya, perbaikan dan inovasi tetap terus dilakukan. Kembali saya sampaikan, ini tim yang hebat. Tidak ada pemimpin yang kuat, melainkan timnya yang kuat. Perlu kerja keras dan usaha agar ini terwujud,” pungkasnya. (*)
Komentar