Pati, SMJTimes.com – Bau limbah pabrik pengolah ikan di Kawasan Industri Jalan Pantura Pati-Juwana kembali terasa ke pemukiman warga. Sunadi, warga Tondomulyo Kecamatan Jakenan mengaku di waktu-waktu tertentu merasakan betul bau ikan busuk, padahal notabene desa tempatnya tinggal berada lebih dari 2 kilometer Kawasan Industri yang dimaksud.
Sunadi, seorang warga Desa Tondomulyo menceritakan bau busuk paling terasa saat malam hari menjelang adzan salat isya. Khususnya saat angin bertiup dari Utara ke Selatan atau Barat Daya. Kendati demikian ia belum bisa menyebut pabrik mana yang spesifik menyebarkan bau.
“Sejak dulu saya sering meyuarakan bau pabrik yang berada di tepi jalan raya jalan pantura Pati Juwana itu. Soal bau dari pabrik mana saya belum pernah meneliti tentang itu kalau ingin mengetahui silahkan dinas terkait berjalan ke area pabrik,” ungkap Sunadi, Rabu (15/9/2021).
Kata dia bukan hanya warga Tondomulyo saja yang mengeluhkan bau tak sedap. Menurutnya bau limbah juga menyebar hingga desa terpojok di Jakenan seperti Ngastorejo yang berjarak 7 km dari Kawasan Industri.
Lebih lanjut Sunadi menginginkan ada penanganan serius terhadap limbah ini baik dari pengelola pabrik maupun DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kabupaten Pati. Bukan menutup pabrik melainkan mengelola baunya.
Ia menyadari pabrik-pabrik pengolah ikan di kawasan tersebut telah berjasa menyerap tenaga kerja dari penduduk lokal dan menyerap hasil tangkapan ikan nelayan di Juwana.
“Maka dari itu DLH harus bekerja serius tentang penanganan pencemaran udara itu. Karena kita salat ada bau mau menyengat juga menggangu peribadatan,” tandas Sunadi.(*)
Artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul “Bau Menyengat dari Pabrik Pengolah Ikan Kawasan Industri Pantura Hingga Pemukiman”
Komentar