Pati, SMJTimes.com – Pandemi Covid-19 justru membuat pelaku usaha di Pati makin berinovasi. Shinta Amarawati Widyaningrum, warga Kecamatan Pati Kabupaten Pati berhasil membuat olahan gandul dalam versi frozen food.
Sebelumnya, ia bekerja di biro perjalanan pariwisata. Sejak pandemi melanda, pendapatannya anjlok lantaran seluruh tempat wisata ditutup.
Selain di biro perjalanan ia juga menjalankan usaha kafe di Jl. Ronggwarsito. Sayangnya usaha kulinernya juga terdampak pada PPKM .
Dengan kondisi tersebut ia berpikir bagaimana membuat olahan yang unik, khas, dan bisa dinikmati masyarakat meski tidak keluar rumah.
Tercetuslah produk gandul frozen yang ia beri label ” Gandul Frozen Trafe”.
“Di luar kan susah kalau cari gandul. Selain di sini sendiri orang-orang perantau tidak bisa mudik, padahal kangen gandul, pingin makanan Pati. Kita coba buat inovasi apa yang khas di Pati dan bisa dinikmati orang dari mana pun,” ujar Shinta.
Shinta mengklaim meski gandul di versi frozen ia menjamin tidak mengurangi cita rasa gandul itu sendiri.
“Yang penting orang bisa menikmati dengan mudah. Nggak bosen makan yang itu-itu saja karena PPKM kan harus di rumah,” imbuhnya.
Shinta mengaku sebelum me-launching olahan gandul frozen, ia telah melakukan beberapa uji coba dan mendapat respons cukup positif dari masyarakat.
Satu paket gandul frozen dihargai Rp60.900. Berisi sayur gandul, lengkap dengan irisan daging besar. Bisa disajikan untuk empat porsi.
Cara penyajiannya, gandul frozen yang sudah dibuka cukup ditambahkan satu liter santan kemudian dihangatkan.
“Kalau nasi gandul iku kan identik dengan piring daun, jadi packaging-nya kita sediakan suru (sendok daun) dan alas daun dalam satu kemasan,” imbuh Shinta.
Meski tak memakai bahan pengawet, saat disimpan di freezer, gandul frozen bisa bertahan tiga minggu hingga satu bulan.
Dalam sehari, Shinta mengaku bisa memenuhi pesanan hingga 10 paket. Baik dari dalam kota maupun luar kota.
Bagi warga Pati yang berminat menikmati Gandul Frozen Trafe, bisa diakses di Jl. Ronggowarsito No.22 Pati atau di Trafe (trafeler cafe).
Ia berharap selain usahanya bisa berkembang, ke depan saat pandemi Covid-19 berakhir produk gandul frozen mendunia sehingga bisa dinikmati masyarakat di luar kota Pati.
“Harapannya gandul Pati bisa berkibar ke seluruh Indonesia, bahkan lebih mendunia jadi bisa sebagai tombo kangen. Warga Pati bisa menikmati makanan khasnya,” harap Shinta.(*)
Artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul “Gandul Frozen, Kenalkan Makanan Khas Pati Hingga Pelosok Negeri”
Komentar