Sejumlah Desa di Rembang Berlomba-lomba Jadi Desa Wisata

Bagikan ke :

Rembang, SMJTimes.com – Kurun waktu 2 tahun terakhir, beberapa desa di Kabupaten Rembang tengah berlomba mengoptimalkan potensi desa untuk menjadi destinasi wisata (desa wisata). Selanjutnya dikelola di bawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Merespons tren tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) Kabupaten Rembang, Sulistiyono mendorong kepada seluruh BUMDes untuk memaksimalkan potensi yang saat ini tersedia. Namun begitu, ia menekankan kepada desa-desa yang hendak menyusul menjadi desa wisata harus memiliki planning yang jelas dan matang sebelum akhirnya membentuk BUMDes.

Ia menambahkan, sebenarnya dari pihak Dinpermades sendiri tidak menarget semua desa harus memiliki BUMDes. Mengingat fungsi dan keberadaan BUMDes yang harus didasari oleh adanya aspek-aspek potensial yang terdapat di masing-masing desa.

“Ketika di desanya ada potensi usaha untuk pemberdayaan agar desanya bisa maju ya di bentuk BUMDes. Jadi jangan sampai membentuk BUMDes lalu bingung,” jelasnya.

Lebih lanjut Sulistiyono menegaskan, terkait unit usaha di BUMDes tidak harus mengarah pada sektor wisata. Melainkan disesuaikan dengan potensi apa yang dimiliki oleh desa dan itulah yang harus dioptimalkan.

“Kalau ndak punya potensi wisata jangan dipaksakan nanti anggaran dana desanya mubazir. Kalau memang ada potensi wisatanya ya silakan,” terangnya.

Di lain sisi, Sri Isti Handayani selaku Kepala Bidang Lembaga Kemasyarakatan dan Adat (Kabid LKA) Dinpermades mengungkapkan bahwa pihak Dinpermades akan selalu melakukan pendampingan dan pembimbingan agar BUMDes bisa dikelola dengan benar. Karena jika manajemen baik, maka BUMDes bisa bergerak maju. Kemudian, maka BUMDes akan memberi kontribusi positif bagi masyarakat setempat.

“Kalau program dari Dinpermades ya kita selalu melakukan pembinaan, pendampingan. Kalau misalnya ada event tertentu kita ngajak BUMDes mengikuti lomba BUMDes tingkat provinsi,” ujarnya.

“Dengan adanya BUMDes yang sudah maju maka akan memberikan kontribusi kepada masyarakat. Contohnya BUMDes dari Punjulharjo yang sudah bisa memberikan kontribusi tiap tahunnya sebesar 160 juta pada saat sebelum pandemi,” tambahnya.

Jumlah BUMDes di Kabupaten Rembang sendiri saat ini tercatat ada 226 dengan berbagai klasifikasi. Antara lain, 147 BUMDes pada klasifikasi dasar, 66 BUMDes pada klasifikasi tumbuh, 8 BUMDes pada klasifikasi berkembang dan 5 BUMDes pada klasifikasi maju.

“Yang maju ada Desa Punjulharjo, Kumendung, dan Padaran di Kecamatan Rembang. Selain itu ada Desa Gedongmulyo dan Ngargomulyo di Kecamatan Lasem,” jelas Isti Handayani. (Adv)

Komentar