Rembang, SMJTimes.com – Museum R.A. Kartini menjadi salah satu tempat bersejarah kebanggaan publik Rembang yang merekam jejak hidup pejuang emansipasi wanita, R.A. Kartini.
Museum ini menyimpan peninggalan sejarah berupa foto dan lukisan, salinan surat-surat, hasil batik, ruang kerja, hingga alat-alat atau benda yang pernah digunakan oleh R.A. Kartini semasa hidupnya.
Namun, di antara sekian peninggalan ikonik yang terdapat di museum R.A. Kartini ada satu bagian bersejarah yang tidak terlalu terekspos. Yaitu Kamar Selir yang terletak di bagian belakang bangunan museum. Terlebih bagian kamar selir tersebut selama ini selalu dalam keadaan tertutup.
Bupati Rembang Abdul Hafidz menuturkan, alasan Kamar Selir tersebut masih belum dibuka karena menurutnya kamar tersebut hanya bangunan bersejarah biasa. Berbeda dengan peninggalan R.A. Kartini lain yang memiliki nilai historis tinggi.
“Penyebabnya (tidak dibuka) karena hanya merupakan bangunan begitu saja, tidak ada nilai sejarahnya,” ungkapnya selepas upacara Peringatan Hari Kartini ke-142 di Pendopo Kabupaten Rembang.
Abdul Hafidz menegaskan tidak ada kendala anggaran untuk membuka kamar selir tersebut. Hanya saja pihaknya masih akan mempelajari dan mendalami lebih lanjut nilai historis ruang tersebut. Sehingga tidak menutup kemungkinan jika kamar selir nantinya akan dibuka dan bisa dikunjungi oleh publik.
“Tidak masalah kalau soal anggaran. Besok akan kita perluas lah. Kalau memang itu layak dikunjungi ya akan kita buka. Tapi yang jelas, seluruh peninggalan ibu Kartini ini akan kita eksplorasi menjadi tempat wisata budaya,” imbuhnya.
Di lain pihak, Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Dinbdupar) Rembang, Dwi Purwanto, mengatakan bahwa Museum R.A. Kartini telah menerima Dana Alokasi Khusus dari Dirjen Kebudayaan sebesar Rp700 juta. Anggaran tersebut diproyeksikan untuk sejumlah kegiatan dan perawatan atau pemeliharaan Museum R.A. Kartini.
“Museum Raden Ayu Kartini, alhamdulillah tahun ini kita dapat alokasi anggaran dari DAK pemkab dan alokasi khusus pusat, dirjen kebudayaan, 700 juta. Sebagaian untuk pemeliharaan sebagian untuk kegiatan,” ungkapnya saat dimintai keterangan pada Senin, (19/4/2021) lalu.
Selain itu kamar selir belum dibuka sampai sekarang karena masih memerlukan sejumlah pembenahan. Ia menyebut akan mempertimbangkan dibukanya kamar selir sebagai bagian dari destinasi wisata karena menurutnya di dalamnya terdapat sesuatu yang menonjol, berupa tempat meditasi RA Kartini saat menghuni bekas rumah bupati Rembang tersebut itu.
“Di dekat kamar selir itu kan ada tempat meditasi Kartini, ruang membatik Kartini dan lain sebagainya. Satu paket dengan tamannya,” ucapnya. (Adv)
Komentar