Hafidz Resmikan Dealer Motor Listrik di Rembang

Bagikan ke :

Rembang, SMJTimes.com Bupati Kabupaten Rembang Abdul Hafidz meresmikan dealer motor listrik pertama di Kota Garam, tepatnya di SMK Muhammadiyah Rembang, Sabtu (3/4/2021).

Abdul Hafidz juga ikut melakukan test drive motor listrik ECGO Bike 2. Ia menyampaikan bahwa kendaraan tersebut cukup aman untuk dikendarai apalagi ditambah ramah lingkungan.

Selain itu pihaknya juga memesan 10 unit motor listrik untuk tahun 2022 mendatang. Hal ini sebagai bentuk dukungan pemkab kepada SMK Muhammadiyah.

“Saya tertarik (dengan motor listrik) karena didesain penuh kesederhanaan dan untuk mengurangi krisis energi yang hari ini pemerintah sudah menggalakkan penggunaan energi terbarukan. Saya kira masyarakat akan tertarik rasanya enak.”

“Pemkab 2022 akan memesan 10 unit sebagai bentuk dukungan dan merealisasikan peraturan presiden nomor 15 tahun 2019 bahwa alat transportasi ini diarahkan yang berbahan bakar listrik,” ungkapnya.

Di sisi lain, Bupati asal Pamotan itu juga berpesan kepada pihak SMK Muhammadiyah dalam memberi batasan terhadap siswanya. Menurut pengamatannya, ketika siswa sudah merasakan enaknya bekerja mendapat uang, biasanya kendor dalam belajar di sekolah.

Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Rembang, Suntari, mengatakan langkah mendirikan dealer motor listrik ini sejalan dengan jargon sekolah yang dipimpinnya itu yakni ‘Sekolah Inovasi Berbasis Industri’. Hadirnya dealer tersebut maka siswa dapat belajar tentang industri sambil bekerja.

Suntari menjelaskan bahwa sarana prasarana operasional dealer tersebut sudah sesuai persyaratan serta diakui oleh PT. Green City Traffic (GCT) selaku produsen ECGO Bike II. Seperti adanya ruang display, ruang marketing, ruang direktur.

“Harapan kami dengan menjemput teknologi sepeda motor terbaru ini, guru kami dapat meng-update teknologinya dan siswa setelah lulus tidak bingung lagi, jadi yang kita praktekkan ini benar- benar nyata seperti yang ada di industri bukan hanya simulasi saja, ” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa siswa lulusan SMK Muhammadiyah tidak harus bekerja di perusahaan, namun bisa juga berwirausaha membuka lapangan pekerjaan. Oleh sebab itu pihaknya mengharapkan dukungan dari bupati selaku kepala daerah agar SMK terus bisa maju dan berkembang. (Adv)

 

Komentar