Sering Kesemutan? Berikut Penyebabnya

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Sensasi kebas atau mati rasa pada tubuh dapat terjadi kapanpun dan dimanapun, hal ini disebut kesemutan. Penyebabnya pun beragam, diantaranya duduk bersila dalam waktu lama.

Kesemutan adalah sensasi geli atau mati rasa yang dibarengi dengan perasaan seperti tertusuk jarum, hal ini terjadi Ketika saraf tidak sengaja mendapat tekanan sehingga aliran darah tidak lancar. Kesemutan juga dapat disebabkan oleh gangguan Kesehatan atau penyakit tertentu.

Baca juga: Jangan Sepelekan Kesemutan, Bisa Jadi Gejala Penyakit

Kesemutan pun ada yang bersifat sementara dan kesemutan berkepanjangan yang dikenal dengan istilah parestesia kronis. Kesemutan juga bisa disebabkan oleh gangguan kesehatan atau penyakit tertentu. Dilansir dari alodokter.com berikut adalah penyebab-penyebab kesemutan sementara dan kronis.

Penyebab Kesemutan Sementara

Tak hanya terjadi pada lengan atau kaki, kesemutan sementara terjadi pada nggota tubuh saat mengalami tekanan dengan waktu lama. Kamu dapat merasakan kesemutan pada kaki setelah duduk bersila atau memakai sepatu terlalu kecil. Sedangkan pada tangan, dapat dirasakan Ketika tidur dengan posisi kepala menindih lengan.

Baca juga: Covid-19 Picu Gangguan Sensorik, Bisa Terdeteksi saat Konsumsi Cabai

Karena bersifat sementara, kondisi ini bisa mereda dengan sendirinya jika kamu membebaskan area yang kesemutan dari tekanan, seperti meluruskan kaki setelah duduk bersila atau melepaskan tangan yang tertindih. Dengan begitu aliran darah akan kembali lancar.

Penyebab lain adalah penyakit Raynaud. Penyakit ini memengaruhi pasokan darah ke area tertentu pada tubuh, seperti jari-jari tangan dan kaki. Penyakit ini khususnya menyerang saat penderita sedang stres, gelisah, atau berada di ruangan bersuhu dingin.

Penyebab Kesemutan Berkepanjangan

Kesemutan yang terjadi secara berkepanjangan biasanya berhubungan dengan kondisi kesehatan, misalnya menderita penyakit diabetes, gangguan ginjal, penyakit hati, stroke, tumor otak, kanker, ketidakseimbangan hormon, multiple sclerosiscarpal tunnel syndrome,  kompresi saraf ulnaris.

Baca juga: Tips Aman Memanaskan Makanan untuk Dikonsumsi Lagi

Selain itu, obat-obatan yang sedang dikonsumsi juga bisa memicu kesemutan, misalnya obat-obatan kemoterapi yang digunakan untuk mengatasi kanker payudara dan limfoma, obat anti kejang, antibiotik, dan obat untuk penyakit HIV/AIDS.

Terpapar zat beracun juga bisa menimbulkan kesemutan. Zat-zat beracun terkait, misalnya merkuri, talium, timbal, arsenik, dan beberapa bahan kimia industrial lainnya.

Faktor lain yang menyebabkan kesemutan berkepanjangan adalah malnutrisi akibat pola makan yang buruk, kekurangan vitamin B12, serta akibat mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan

Baca juga: Posisi Tidur Menyehatkan, Miring Kanan ataukah Kiri?

Kebanyakan kasus kesemutan yang terjadi bersifat sementara. Kamu disarankan untuk segera mengunjungi dokter jika kesemutan yang dialami memburuk, disertai kemunculan ruam, pusing, kejang otot, sering buang air kecil, timbul rasa nyeri di leher, lengan bawah dan jari, tubuh terasa lemah atau tidak bisa bergerak, atau kehilangan kesadaran.(*)

Baca juga:

Komentar