SMJTimes.com – Tato permanen memiliki bahaya yang cukup mengintai bagi Kesehatan kulit dan tubuh. Saat tato dibuat pigmen atau tinta warna akan disuntikan ke lapisan kulit menggunakan jarum. Masuknya benda asing ini memicu beragam reaksi, mulai dari alergi, infeksi kulit, hingga infeksi serius HIV.
Kamu perlu tahu bahwa ada risiko atau bahaya yang mengintai dari pengaplikasian tato permanen ke tubuh. Pada kulit, bahayanya antara lain:
Baca juga: Kenali Bahaya Merkuri, Bahan Kimia Pemutih Kulit Abal-abal
-
Alergi
Salah satu risiko yang paling umum terjadi setelah ditato adalah reaksi alergi. Alergi yang terjadi umumnya disebabkan oleh zat warna pada tinta yang digunakan untuk membuat tato.
Reaksi alergi biasanya muncul dalam bentuk gatal-gatal atau ruam pada kulit yang ditato. Warna yang sering kali menyebabkan alergi ini adalah tinta berwarna kuning, merah, hijau, dan biru.
-
Infeksi kulit
Bahaya tato permanen selanjutnya adalah infeksi kulit. Infeksi kulit dapat dipicu oleh beragam hal. Namun, risikonya akan meningkat jika menato di salon kecantikan yang tidak tersertifikasi dan tidak memperhatikan kebersihan dari alat dan proses menato.
Misalnya, tinta yang digunakan untuk membuat tato bukanlah tinta yang layak untuk diaplikasikan ke kulit atau tinta yang digunakan telah terkontaminasi bakteri. Infeksi kulit juga bisa terjadi jika ada bakteri atau virus masuk ke dalam kulit yang terluka akibat injeksi pada proses pembuatan tato.
Baca juga: Perawatan Alami untuk Memperbaiki Kondisi Kulit Kering
Infeksi kulit ditandai dengan timbul ruam berwarna merah di sekitar tato, sensasi terbakar di sekitar tato, nanah pada tato, hingga bengkak di sekitar tato. Pada infeksi yang parah, kamu dapat mengalami demam tinggi, menggigil, berkeringat hingga merasa kedinginan.
Jika keluhan ini dialami, segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.
-
Jaringan parut
Pada sebagian orang, tato dapat menimbulkan jaringan parut berupa guratan yang menonjol atau benjolan yang terbentuk di kulit tempat tato berada. Guratan yang menonjol atau benjolan tersebut bisa mengganggu karena terasa seperti benda asing. Secara estetika, tumbuhnya jaringan parut ini juga dipandang mengurangi kecantikan atau keindahan kulit.
Baca juga: Manfaat Jeruk Nipis bagi Kesehatan Kulit Wajah
-
Kanker kulit
Meski perlu dikaji lebih lanjut, penelian menunjukkan bahwa ada keterkaitan antara tato dengan kanker kulit. Penyebabnya pasti tidak diketahui, tetapi dicurigai beberapa tinta yang digunakan untuk tato mengandung zat karsinogen yang mungkin untuk memicu penyakit kanker.
Jika keputusan untuk ditato sudah bulat, baiknya konsultasikan dulu ke dokter kecantikan. Tanyakan mengenai keamanan proses tato, risiko yang mungkin mengintai, hingga apa saja yang perlu dilakukan setelah selesai ditato. Jika segala aturan tersebut telah diperhatikan, namun setelah ditato terdapat beberapa keluhan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.(*)
Baca juga:
Komentar