Pati, SMJTimes.com– Pandemi covid-19 diprediksi mewabah hingga hari Raya Idul fitri. Beberapa sektor perdagangan mengalami penurunan omset. Namun hal ini sepertinya tidak dirasakan oleh penjual pakaian di pasar yang berdekatan dengan perkampungan.
Diakui Ali salah seorang pedagang pakaian dan bahan di Pasar Tlogowungu Kecamatan Tlogowungu Pati, selama pandemi ini permintan terhadap barang dagangannya malah meningkat hingga 75%.
“Peningkatan permintaan sampai 75 persen. Walaupun harga kain bahan baku pun naik sekitar 10% sejak Ramadhan ini. Terutama busana muslim yang lagi tren,” ujarnya, Sabtu (16/5/2020).
Menurut Ali, efek dari pandemi ini kurang berdampak kepada orang desa yang mayoritas petani, sehingga saat mendekati lebaran permintaan baju koko masih tinggi.
Baca juga : Komunitas Motor Nmax Pati Berbagi Sembako
“Lebaran ini malah ada kenaikan. Orang-orang desa identik dengan pakaian baru. Walaupun untuk lebaran tahun ini ada covid, dari pemerintah juga mengimbau gak usah lebaran. Tapi itu tidak berdampak terhadap orang-orang di pedesaan,” jelasnya.
“Masyarakat pedesaan masih bisa berjualan. Karena di desa itu kebanyakan kan petani, atau mocok di pedesaan untuk dapat uang. Biarpun kemarin pernah zona merah.” Imbuhnya.
Ali menambahkan sejak berlakunya imbauan social distancing pedagang makanan memang mengeluhkan mengalami penurunan omset namun tidak untuk para pedagang kain dan baju.
“Nggak ada penurunan sama sekali. Saya kira dari pedagang konveksi ini masih standar tidak ada penurunan. Tapi konon temen-temen yang pedagang matang menurun.” Pungkasnya.
Saat ini Ali sedang mempersiapkan stok baju sekolah, yang diprediksi akan melonjak permintaannya di akhir lebaran ini. (*)
Redaktur : Suhartono
Baca Juga :
Komentar