Meletakkan Ketupat di Belakang Pintu untuk Arwah yang Sudah Meninggal, Mitos atau Fakta?

Bagikan ke :

Mitos atau Fakta – Ketupat sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat Jawa, khususnya saat lebaran ketupat. Jika biasanya ketupat disantap dan dibagikan kepada kerabat atau tetangga, ada satu lagi hal unik tradisi masyarakat Jawa tentang ketupat. Yaitu, tradisi menggantungkan ketupat di belakang pintu rumah atau di belakang jendela. Apa toh maksudnya, kok aneh begini tradisinya?

Di zaman modern begini, hal-hal tradisional seperti menggantungkan ketupat di belakang pintu memang terdengar aneh dan tidak masuk akal.

Rupa-rupanya nih, tradisi ini sudah berlangsung secara turun temurun. Dari cerita masyarakat Jawa, ketupat sengaja ditempatkan di belakang pintu rumah ditujukan untuk para arwah keluarga yang sudah meninggal. Kok jadi mistis gini?

Menurut salah satu warga dari Desa Pasucen, Kecamatan Trangkil, Pati, menjelaskan jika tradisi menggantungkan kupat di belakang pintu rumah ini disandingkan dengan lepet.

Nantinya, arwah keluarga yang sudah meninggal akan datang ke rumah untuk mengambil sari dari ketupat yang berada di belakang pintu.

“jika tidak ada (ketupat), katanya orang tua dulu itu, arwahnya makan makanan sisa dari arwah lainnya,” jelasnya.

“Dulu tradisi ini masih dilakukan banyak masyarakat, tapi saat ini sudah jarang bahkan mungkin nggak ada kalau di desa sini.” Imbuhnya.

Meskipun begitu, menurut Ulfa tradisi itu hanya bentuk simbolis karena yang terpenting adalah doa bagi keluarga yang sudah meninggal.

Meskipun terdengar aneh dan sulit dipercaya, nyatanya tradisi ini masih dilakukan sebagian masyarakat hingga sekarang.  (*)

 

Komentar