Detoks Media Sosial, Cara Ampuh untuk Tingkatkan Kesejahteraan Mental

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Internet dan media sosial membuat dunia semakin terhubung satu sama lain. Platform-platform seperti X, Instagram, dan Facebook membuat kita dapat saling berinteraksi dengan orang-orang dari seluruh penjuru dunia, meski tidak saling mengenal di real life sekalipun.

Jumlah like dan share di media sosial juga memungkinkan kita ‘kebanjiran’ informasi setiap jamnya dalam satu hari. Meski begitu, budaya ‘terlalu aktif’ juga membawa dampak buruk bagi diri sendiri. Peningkatan waktu layar berdampak pada kualitas tidur, perhatian, dan kesehatan mental.

Oleh karena itu, diperlukan ‘detoks media sosial’ untuk meminimalkan kelebihan beban karena terlalu lama online, yang mana akan memicu technostress.

Istilah ‘technostress’ sendiri merujuk pada ketegangan mental yang timbul akibat keterlibatan yang tiada henti dengan teknologi, menurut American Psychological Association. Stres ini diakibatkan oleh kebutuhan terus-menerus untuk tetap terhubung, yang nantinya akan berdampak pada perasaan terisolasi dan kecemasan yang meningkat.

Berikut kami rangkum cara ampuh untuk mengurangi paparan media sosial dengan cara ‘detoks media sosial’.

Lakukan secara bertahap

Menghentikan aktivitas media sosial secara masal mungkin sulit bagi orang yang sudah ketergantungan. Oleh sebab itu, lakukan secara bertahap dan mulai dari hal-hal kecil. Misalnya, kurangi jam untuk membuka TikTok atau Instagram setiap harinya.

Sebagai awal, kurangi penggunaan selama 2 jam, ditingkatkan 4 jam hari berikutnya, kemudian berlanjut sampai Anda benar-benar merasa tidak ketergantungan membuka platform media sosial tersebut.

Gunakan teknologi untuk membantu

Ada banyak aplikasi yang tersedia untuk mengatur waktu pemakaian perangkat. Cari alat yang bisa memblokir aplikasi tertentu, menetapkan batas penggunaan, dan memantau waktu pemakaian perangkat secara keseluruhan. Alat-alat ini juga dapat berperan penting dalam mengurangi konsumsi digital Anda secara bertahap dan menjaga Anda menggunakan media sosial dengan penuh kesadaran.

Kurangi FOMO

FOMO (fear of missing out) merupakan istilah yang merujuk pada kecemasan berlebihan karena ketinggalan berita atau isu yang sedang viral di media sosial. FOMO dapat membuat Anda terus terpaku di platform, hingga merasa stres jika tertinggal trend yang ada.

Oleh sebab itu, kurangi untuk memberikan komentar pada setiap postingan dan jangan selalu ingin terlibat dengan hal-hal viral. Istirahat sejenak dari trending topic juga dapat berdampak signifikan terhadap kesejahteraan mental Anda.

Gabungkan aktivitas offline

Isi kekosongan digital Anda dengan aktivitas lainnya yang lebih bermanfaat untuk kehidupan nyata Anda. Ganti 2 jam waktu media sosial Anda dengan membaca buku atau kurangi paparan teknologi dengan menggerakkan tubuh seperti olahraga atau bersih-bersih rumah. Anda juga bisa meletakkan sejenak ponsel Anda untuk mengobrol dengan teman, saudara, orang tua atau keluarga tercinta.

Jadwalkan waktu bebas perangkat

Terapkan waktu bebas perangkat, seperti satu hari dalam seminggu atau pada jam tertentu. Anda juga dapat menetapkan area tertentu di rumah Anda, seperti dapur atau ruang keluarga, sebagai zona bebas perangkat untuk menciptakan ruang relaksasi dan percakapan. (*)

Komentar