Mengapa Orang-orang Oversharing di Media Sosial?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Oversharing merupakan tindakan saat seseorang membagikan terlalu banyak informasi tentang dirinya/pribadi kepada publik, baik secara online atau offline. Apalagi dengan perkembangan media sosial dan akun anonim yang membuat orang-orang semakin bebas mengungkapkan semua pendapat dan perasaan.

Beberapa contoh tindakan oversharing diantaranya adalah memposting detail intim hubungan pribadi, melampiaskan emosi di media sosial, mem-posting video dan foto yang bisa memalukan diri dan orang lain, mem-posting kemana pun anda pergi, mem-posting kegiatan yang dilakukan anda setiap hati selama beberapa kali dan membagikan hal-hal lain yang sifatnya pribadi lainnya.

Dikutip dari illinoisworknet.com, ada beberapa hal yang membuat orang-orang melakukan oversharing.

FOMO (Fear of Missing Out)

Beberapa bentuk trend di media sosial mendorong orang-orang untuk mem-posting hal-hal yang berkaitan dengan diri mereka. Contohnya, tren mem-posting 10 lagu favorit, rekomendasi outfit hari ini, selca day dan sebagainya. Beberapa tren mungkin ada yang melampaui batas privasi, namun bagi orang yang tidak ingin ketinggalan tren di media sosial, mereka cenderung mengikutinya tanpa tahu dampak yang mungkin ditimbulkan akibat mengunggah hal yang sifatnya pribadi di media sosial. Sikap ‘tidak ingin ketinggalan’ inilah yang sering disebut FOMO.

Mengeluarkan keluh-kesah

Oversharing juga bisa terjadi karena keinginan untuk melampiaskan stres dan emosi. Beberapa orang di balik akun anonim mungkin merasa identitasnya aman, sehingga mereka memiliki kebebasan, bahkan cenderung tanpa kendali untuk meluapkan emosi di beranda media sosial. Dengan demikian, media sosial menjadi tempat berkeluh-kesah, berkata-kata kasar bahkan mengolok-olok orang lain untuk mengeluarkan segala ‘uneg-uneg’ yang tidak bisa dikeluarkan di dunia nyata.

Mencari perhatian

Banyak orang menjadi terobsesi dengan banyaknya jumlah ‘like’, ‘comment’ dan ‘share’ pada unggahan media sosialnya. Untuk memuaskan obsesi ini, orang-orang melakukan berbagai cara untuk menarik minat audiens. Obsesi akan perhatian ini menimbulkan keinginan bagi mereka untuk mem-posting semua hal, termasuk tentang masalah dan kehidupan pribadinya.

Mengapa ini tidak sehat?

Tindakan oversharing ini bisa menimbulkan beberapa dampak negatif, seperti perasaan membandingkan diri dengan orang lain. Mengetahui jumlah ‘views’ tidak sebanyak konten orang lain akan memberikan tekanan pada diri anda sendiri. Ini akan menyebabkan stres, depresi, rendah diri dan kecemburuan sosial.

Selain itu, mengunggah hal-hal yang sifatnya pribadi akan membahayakan keamanan anda. Ini akan menarik para penguntit. Hal ini juga berisiko terhadap pemalsuan dan pencurian informasi pribadi, seperti nomor rekening bank, alamat rumah dan lain-lain.

Demikian beberapa alasan orang melakukan oversharing dan dampaknya pada kehidupan anda. (*)

Komentar