SMJTimes.com – Jonathan Ross, seorang insinyur ternama yang telah mendirikan sebuah startup chipset kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bernama Groq, dilaporkan mengalami kekayaan yang melesat jauh usai asetnya berhasil diakusisi oleh Nvidia.
Proses pengakuisisian Groq oleh Nvidia tercatat menghasilkan nilai transaksi sekitar 20 miliar dolar Amerika Serikat (AS) secara tunai. Hal ini disebut sebagai akuisisi terbesar sepanjang sejarah yang dilakukan oleh Nvidia.
Melansir dari IDN Financials, dua arsitek utama dalam pengembangan chipset khusus bernama Tensor Processing Unit (TPU) yang dijadikan sebagai fondasi strategi AI bagi Google, Jonathan Ross dan Douglas Wightman berhasil mendirikan Groq sejak 2016.
Hingga pada Juli 2019, Jonathan Ross menjadi figur sentral sekaligus pemimpin utama startup Groq, akibat dari kemunduran Douglas Wightman yang tidak lagi terlibat pada urusan manajemen perusahaan.
Kesepakatan akuisisi ini disebut sebagai perjanjian lisensi non-eksklusif, di mana Jonathan Ross bersama sejumlah eksekutif seniornya akan bergabung dengan Nvidia sebagai karyawan, sementara Groq tetap berjalan sebagai entitas independen.
Dalam hal ini, Nvidia akan mengambil alih seluruh aset teknologi Groq, kecuali pada bisnis layanan cloud milik perusahaan yang baru saja diluncurkan dan secara eksplisit tidak termasuk ke dalam kesepakatan.
Meski nilainya tidak pernah dipublikasikan secara resmi sebagaimana lazimnya para pendiri startup teknologi, kekayaan bersih Jonathan Ross diasumsikan mengalami lonjakan pada rentang 1-3 miliar dolar AS pasca-akuisisi. (*)
Komentar