SMJTimes.com – Seiring dengan para konsumen yang semakin mengintegrasikan teknologi artificial intelligence (AI) ke dalam kehidupan sehari-harinya, pertarungan sengit semakin menjadi-jadi di antara perusahaan teknologi terkemuka.
Melansir dari Detik, salah satu yang jelas terlihat adalah pertarungan antara Google, pemilik platform Gemini dengan OpenAI, pemilik dari platform ChatGPT.
Bulan lalu, Google meluncurkan model terbarunya dengan versi Gemini 3 yang dianggap melampaui kemampuan ChatGPT bermodel GPT-5.1. Hal ini membuat OpenAI berpikir keras membuat varian terbaru untuk melawan Google, hingga mengesampingkan proyek lainnya.
“Kami mengumumkan kode merah ini untuk benar-benar memberi sinyal bahwa kami ingin mengerahkan sumber daya di satu area tertentu dan itu adalah cara untuk benar-benar menetapkan prioritas dan menentukan hal-hal yang bisa dikesampingkan,” jelas Fidji Simo, Chief Executive Officer (CEO) Aplikasi di OpenAI.
Oleh karena itu, pihaknya secara instan kembali merilis model baru tercanggihnya dengan versi GPT-5.2. Dalam pandangan OpenAI, model ini disebut lebih baik dari para pendahulunya ketika membuat spreadsheet maupun presentasi, memahami gambar, kode, ataupun konteks yang panjang.
Model yang sudah tersedia di chatbot ChatGPT dan Application Programming Interface (API) ini juga akan dihadirkan dalam versi Instant, Thinking, hingga Pro.
Versi Instant lebih cepat terkait penulisan dan pencarian informasi, Thinking lebih baik pada jenis pekerjaan seperti koding dan perencanaan, sementara Pro akan memberikan jawaban paling akurat untuk respons pertanyaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. (*)
Komentar