SMJTimes.com – Buku nonfiksi menjadi salah satu sumber pengetahuan penting bagi pelajar di era modern. Tidak hanya memperluas wawasan, membaca buku nonfiksi juga membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis.
Menurut laman Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Kemendikdasmen RI), literasi nonfiksi dapat melatih siswa untuk memahami informasi berbasis fakta dan data yang relevan dengan kehidupan nyata.
Dibandingkan buku fiksi, nonfiksi memiliki keunggulan dalam memberikan pemahaman mendalam tentang berbagai bidang, seperti sains, sejarah, sosial, hingga biografi tokoh-tokoh inspiratif.
Melansir dari Kompas, sebuah data mencatat bahwa pelajar yang rutin membaca buku nonfiksi cenderung memiliki kemampuan argumentasi yang lebih baik, karena terbiasa mengolah informasi dari berbagai sudut pandang.
Selain aspek akademik, buku nonfiksi juga memiliki manfaat emosional. Membaca kisah nyata dapat meningkatkan empati dan rasa percaya diri pelajar, terutama ketika mereka meneladani perjuangan tokoh-tokoh sukses dalam buku tersebut.
Beberapa sekolah di Indonesia kini mulai memperluas daftar bacaan siswa dengan menambahkan karya nonfiksi populer, seperti buku motivasi dan pengembangan diri.
Langkah ini dinilai mampu membentuk karakter pelajar yang rasional, terbuka terhadap pengetahuan baru, serta mampu menilai informasi secara objektif.
Dengan demikian, membaca buku nonfiksi bukan hanya aktivitas pengisi waktu, tetapi juga investasi penting untuk membangun cara berpikir ilmiah dan mental yang tangguh bagi generasi muda Indonesia. (*)
Komentar