SMJTimes.com – Kehadiran kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini bukan lagi sekadar alat bantu, melainkan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari industri kreatif.
Di tahun 2025, perkembangan generative AI semakin cepat dan dampaknya mulai terasa pada berbagai bidang, mulai dari desain grafis, ilustrasi, musik, hingga produksi konten digital.
Laporan Digiday mencatat bahwa lebih dari 80 persen kreator kini telah memanfaatkan AI dalam proses kerja mereka. Teknologi ini dianggap mampu mempercepat produksi dan membantu eksplorasi ide-ide baru yang sebelumnya membutuhkan waktu dan biaya besar.
Riset dari Adobe bahkan menunjukkan bahwa 76 persen kreator merasa AI membantu pengembangan bisnis dan brand pribadi mereka. Namun, di balik peluang besar itu, ada sejumlah tantangan yang muncul.
Salah satunya adalah persoalan etika penggunaan karya kreator sebagai bahan pelatihan model AI tanpa izin. The Guardian menyoroti kekhawatiran para seniman terhadap praktik tersebut, yang dinilai berpotensi merugikan pencipta asli.
Selain itu, peran AI juga menimbulkan pertanyaan tentang masa depan pekerjaan di sektor kreatif. Beberapa tugas rutin seperti penyuntingan dasar, penulisan caption, atau desain sederhana kini bisa dilakukan mesin dengan hasil yang cepat dan efisien.
Meski demikian, banyak ahli menilai bahwa kreativitas manusia tetap menjadi faktor utama dalam industri ini. AI dapat membantu efisiensi, tetapi tidak bisa menggantikan intuisi, emosi, dan keaslian ide yang dimiliki kreator.
Kuncinya adalah adaptasi. Kreator dituntut untuk memanfaatkan teknologi secara strategis dengan menggabungkan kemampuan analitik mesin dan sentuhan personal yang khas manusia.
Selain itu, kesadaran terhadap aspek hak cipta dan etika digital juga perlu terus diperkuat agar inovasi yang muncul tetap bertanggung jawab.
Dengan pendekatan yang tepat, revolusi AI bukan ancaman bagi kreator, melainkan peluang baru untuk memperluas ekspresi dan efisiensi karya. Pada akhirnya, teknologi hanyalah alat. Kreativitas manusialah yang tetap menjadi pusat dari segala perubahan di dunia industri kreatif. (*)











Komentar