Fenomena Open Donasi Online Menjadi Tren, Apa Alasannya?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Dalam beberapa tahun terakhir, praktik open donasi secara daring semakin marak dilakukan di Indonesia.

Melalui media sosial maupun platform khusus penggalangan dana, masyarakat kini lebih mudah menggalang bantuan untuk berbagai keperluan, mulai dari bencana alam, biaya pengobatan, hingga kegiatan sosial.

Fenomena ini menunjukkan adanya perubahan besar dalam budaya berbagi di era digital.

Melansir salah satu jurnal dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, faktor utama yang mendorong tren ini adalah adanya kemudahan akses.

Jika dahulu donasi dilakukan secara langsung melalui lembaga atau acara tertentu, kini hanya dengan beberapa sentuhan di gawai, seseorang sudah bisa menyalurkan bantuan.

Fleksibilitas inilah yang membuat donasi daring lebih praktis dan menjangkau lebih banyak orang.

Selain itu, kekuatan media sosial juga berperan besar. Kisah-kisah yang menyentuh hati didukung dengan foto atau video mampu menyebar cepat dan menggerakkan empati publik. Efek viral dari sebuah unggahan sering kali menghasilkan donasi dalam jumlah besar hanya dalam waktu singkat.

Fenomena ini juga memperlihatkan tingginya rasa solidaritas masyarakat Indonesia. Banyak orang yang tergerak untuk membantu, meskipun dengan nominal kecil.

Prinsip gotong royong dalam bentuk digital ini menjadi bukti bahwa kepedulian sosial tetap hidup, meski wadahnya telah bertransformasi mengikuti perkembangan teknologi.

Namun, maraknya open donasi daring juga menimbulkan tantangan baru. Kasus penyelewengan dana atau kampanye fiktif menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, transparansi dan akuntabilitas menjadi aspek penting.

Beberapa platform penggalangan dana kini menyediakan laporan publik secara berkala untuk menjaga kepercayaan donatur.

Secara keseluruhan, open donasi daring telah menjadi tren yang mencerminkan perubahan sosial di era digital. Selain mempermudah proses berbagi, fenomena ini juga membuktikan bahwa teknologi dapat digunakan untuk memperkuat solidaritas.

Meski begitu, kehati-hatian tetap diperlukan agar semangat kebaikan tidak disalahgunakan. (*)

Komentar