SMJTimes.com – Beberapa tahun terakhir, stand up comedy menjelma menjadi salah satu hiburan favorit banyak orang Indonesia.
Dari panggung kecil di kafe hingga layar televisi, bahkan platform YouTube dan TikTok, lawakan ala “ngomong sendiri di depan mic” ini terus digemari.
Tapi sebenarnya, apa sih rahasia di balik popularitas stand up comedy?
Salah satu kuncinya ada pada relatable jokes. Komika biasanya membawakan materi dari kehidupan sehari-hari mulai dari masalah keluarga, pengalaman sekolah, sampai keresahan anak kos. Kedekatan dengan realita audiens membuat stand up terasa lebih personal dan menyentuh.
Menurut sosiolog Universitas Indonesia, Hikmat Budiman, humor dalam stand up memiliki fungsi sosial, yaitu meredakan ketegangan dan membuka ruang kritik.
Banyak komika yang berani menyinggung isu sensitif seperti politik, budaya hingga kehidupan sehari-hari. Dengan kemasan jenaka, kritik menjadi lebih mudah diterima tanpa menyinggung secara langsung.
Selain itu, stand up comedy juga menawarkan keaslian. Berbeda dengan lawakan grup yang sering penuh sketsa dan properti, stand up lebih sederhana dengan hanya membutuhkan satu mikrofon dan keberanian.
Justru kesederhanaan inilah yang membuat penonton fokus pada isi materi dan cara penyampaiannya.
Popularitas stand up di Indonesia juga tidak lepas dari peran komunitas. Sejak komunitas Stand Up Indo berdiri pada 2011, banyak open mic bermunculan di berbagai kota yang memberi ruang bagi komika baru untuk tampil.
Dari komunitas inilah lahir nama-nama besar seperti Raditya Dika, Pandji Pragiwaksono, Ernest Prakasa, hingga generasi baru yang ramai di media sosial.
Faktor lain yang membuat stand up booming adalah media digital. Potongan video stand up yang diunggah ke YouTube dan TikTok cepat viral karena singkat, lucu, dan mudah dibagikan. (*)
Komentar