SMJTimes.com – Aktris terkenal asal Israel, Gal Gadot berharap besar pada film live-action yang dibintanginya berjudul Snow White dengan memainkan karakter utama sebagai Evil Queen atau ratu jahat.
Namun, mengutip dari CNBC Indonesia, film tersebut gagal bersinar di box office.
Ketidaksesuaian harapannya itu disampaikan dalam program TV Israel The A Talks. Gal menyatakan bahwa penyebab film Snow White tidak diterima oleh masyarakat adalah adanya tekanan politik di Hollywood, khususnya mengenai konflik Israel-Palestina.
Menurutnya, industri hiburan termasuk Hollywood menaruh tekanan besar yang merujuk pada konflik Israel-Palestina pada para selebriti untuk menyuarakan sikapnya.
Ia berpendapat bahwa para selebritas industry film, termasuk Hollywood mendapat tekanan untuk menentang Israel.
“Orang-orang membuat keputusan masing-masing, dan saya kecewa karena film itu sangat terpengaruh oleh semua itu dan tidak sukses di box office,” ungkapnya dalam lansiran CNBC.
Hal tersebut dikatakan olehnya lantaran lawan mainnya, Rachel Zegler yang berperan sebagai Snow White dikabarkan tidak begitu akur dengan Gal Gadot akibat dari sikap terbuka Zegler yang diambil untuk menyerukan kemerdekaan Palestina di media sosial, setelah trailer film Snow White dirilis.
Diketahui hal ini berbanding terbalik dengan Gal yang terbuka mendukung Israel hingga pernah bergabung dengan Israel Defence Force.
Dari pendapatnya yang diungkapkan setelah wawancara ini, Gal Gadot mengklarifikasi tindakannya di Instagram dengan menekankan bahwa tekanan eksternal bukanlah satu-satunya alasan mengapa Snow White tidak laku.
“Terkadang kita menjawab pertanyaan dari sudut pandang emosional. Ketika film ini dirilis, saya merasa bahwa mereka yang menentang Israel mengkritik saya dengan cara yang sangat personal, hampir seperti naluri. Mereka memandang saya terutama sebagai orang Israel, bukan sebagai aktris. Itulah perspektif yang saya gunakan ketika menjawab pertanyaan itu,” ungkapnya. (*)






Komentar