Dampak Gadget Terhadap Konsentrasi Belajar Anak Sekolah Dasar

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Di era digital seperti sekarang, anak-anak sudah akrab dengan gadget sejak usia dini. Tidak sedikit anak sekolah dasar yang memiliki akses ke smartphone, tablet atau laptop, baik untuk hiburan maupun belajar.

Meski penggunaan gadget memiliki sisi positif seperti membantu akses informasi dan pembelajaran daring, penggunaan yang tidak terkontrol justru bisa berdampak pada konsentrasi belajar mereka.

Salah satu dampak paling nyata adalah menurunnya fokus belajar. Layar gadget yang terus menyala dengan beragam notifikasi membuat anak mudah terdistraksi.

Studi yang dilakukan oleh Journal of the American Medical Association (JAMA) menunjukkan bahwa penggunaan media digital berlebihan bisa mengganggu perhatian dan meningkatkan risiko attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) pada remaja, dan pola ini mulai terbentuk sejak usia dini.

Tak hanya soal perhatian, durasi belajar anak juga ikut terdampak. Saat anak lebih sering menghabiskan waktu bermain game atau menonton video, waktu untuk belajar pun makin tergerus.

Anak-anak cenderung memilih aktivitas yang memberikan kepuasan instan dibanding proses belajar yang butuh konsistensi dan kesabaran.

Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, anak Indonesia rata-rata menghabiskan lebih dari tiga jam per hari menggunakan gadget, yang sebagian besar bukan untuk keperluan belajar.

Kualitas tidur pun bisa terganggu akibat penggunaan gadget di malam hari. Paparan cahaya biru dari layar dapat menghambat produksi hormon melatonin yang berperan dalam mengatur siklus tidur.

Ketika anak kurang tidur, maka kemampuan kognitif dan fokus belajar di sekolah akan menurun. Hal ini diperkuat oleh penelitian dari Sleep Research Society yang menemukan bahwa kurang tidur berdampak langsung pada daya tangkap dan daya ingat anak usia sekolah.

Namun, bukan berarti gadget harus dihindari sepenuhnya. Justru yang diperlukan adalah pendampingan dan pengaturan waktu yang bijak.

Orang tua dapat menetapkan jadwal penggunaan gadget, misalnya hanya setelah anak menyelesaikan tugas sekolah, dan mengarahkan mereka pada konten edukatif.

Sebagai alternatif, menyediakan kegiatan non-digital yang menyenangkan juga penting dengan cara mengajak bermain di luar rumah, membaca buku, atau mengikuti aktivitas kreatif seperti menggambar atau membuat kerajinan tangan.

Kegiatan-kegiatan ini membantu anak mengembangkan fokus, imajinasi, serta keterampilan sosial yang tak bisa didapatkan dari layar. (*)

Komentar