SMJTimes.com – Di zaman yang serba cepat seperti sekarang, banyak orang bangga mengaku sibuk. Pagi sampai malam penuh agenda, to-do list berderet hingga waktu rehat yang nyaris tidak ada.
Tapi, pernahkah kamu bertanya, apakah semua itu benar-benar produktif, atau sekadar sibuk tanpa arah?
Orang yang produktif biasanya bekerja dengan tujuan yang jelas. Setiap aktivitas yang mereka lakukan memiliki arah, nyambung dengan target besar yang ingin dicapai. Mereka sadar apa yang penting dan tahu kapan harus berkata “tidak” pada hal yang tidak relevan.
Sebaliknya, orang yang sibuk sering terjebak dalam rutinitas yang melelahkan. Mereka merasa harus mengerjakan semuanya, padahal belum tentu itu penting.
Perbedaan lainnya, orang produktif mengukur kinerja dari output nyata. Bukan seberapa penuh jadwal, tapi seberapa banyak yang benar-benar selesai dan berdampak.
Sedangkan sibuk seringkali identik dengan aktivitas padat tanpa hasil yang jelas. Ini bisa menjadi jebakan untuk merasa bergerak tapi muter-muter di tempat yang sama.
Menurut James Clear, penulis Atomic Habits, “Being busy is not the same as being productive. Activity is not the same as achievement.”
Hal ini mengingatkan kita bahwa banyaknya aktivitas bukan jaminan pencapaian.
Pada akhirnya, sibuk bisa jadi hanya ilusi produktivitas. Jika kamu memiliki hari-hari yang padat tanpa tahu hasilnya, bisa jadi kamu sedang terjebak dalam kesibukan alih-alih produktif. Hidup bukan perlombaan siapa yang paling lelah, tapi perjalanan untuk jadi versi terbaik dari diri sendiri secara sadar, terarah, dan penuh makna. (*)
Komentar