SMJTimes.com – Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan haram (al-ashhur al-hurum) dalam kalender Islam yang dimuliakan oleh Allah SWT. Dalam bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan terutama yang bersifat sunnah dan mendatangkan keberkahan.
Berikut beberapa hikmah dari amalan yang dianjurkan di bulan Muharram:
Puasa Asyura Menghapus Dosa Setahun Lalu
Puasa pada tanggal 10 Muharram atau yang dikenal dengan puasa Asyura memiliki keutamaan luar biasa. Rasulullah SAW bersabda: “Puasa Asyura, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa setahun yang lalu.”
Dari sini, kita dapat mengambil hikmah bahwa Allah memberikan kesempatan bagi hamba-Nya untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kecil masa lalu melalui ibadah yang sederhana namun penuh makna.
Meneladani Nabi Musa dan Nilai Syukur
Asyura juga berkaitan dengan peristiwa diselamatkannya Nabi Musa dan Bani Israil dari kejaran Fir’aun. Puasa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada hari itu adalah bentuk rasa syukur atas kemenangan kebenaran atas kezaliman.
Hikmah yang bisa diambil adalah pentingnya rasa syukur dalam setiap kemenangan yang diberikan Allah, dan bagaimana sejarah menjadi pengingat moral dalam kehidupan spiritual kita.
Waktu yang Tepat untuk Memperbanyak Amal Kebaikan
Karena termasuk dalam bulan haram, Muharram adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti sedekah, membaca Al-Qur’an, mempererat silaturahmi, dan menjaga lisan.
Menurut tafsir Ibnu Katsir, larangan berbuat zalim di bulan ini menunjukkan keutamaan yang besar dan dorongan untuk memperbanyak amal shaleh. Hikmahnya, bulan ini menjadi waktu yang cocok untuk memperbaiki diri dan hubungan dengan sesama.
Momen Muhasabah dan Hijrah Spiritual
Karena Muharram juga menjadi awal tahun baru Hijriyah, ini adalah waktu yang ideal untuk melakukan muhasabah (evaluasi diri) dan merancang niat baru dalam menjalani hidup. Seperti hijrahnya Nabi SAW dari Makkah ke Madinah, kita pun diharapkan mampu berhijrah dari keburukan menuju kebaikan.
Bulan Muharram bukan hanya momentum pergantian kalender, melainkan juga saat untuk merenung, memperbaiki kualitas ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah. Amalan-amalan yang dilakukan pada bulan ini bukan hanya bernilai pahala, tetapi juga membawa ketenangan jiwa dan keberkahan hidup. (*)
Komentar