SMJTimes.com – Eks anggota grup idola Korea Selatan After School, Kahi ungkap trauma psikis yang sempat dialaminya di masa mudanya. Ia mengaku mendapatkan kekerasan oleh keluarganya di masa kecilnya.
Dalam sebuah wawancara dengan pembawa acara YouTube CBS, ‘Make Us New,’ ia mengungkap bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh ayah dan ibunya saat masih kecil. Ia membenarkan bahwa dirinya hidup di lingkungan keluarga yang mewajarkan kekerasan.
“Ketika saya pulang ke rumah pada usia tiga tahun, saya bahkan tidak dapat mengenali wajah ibu saya. Ayah saya tinggi, tampan, dan bahkan telah menyelesaikan sekolah pascasarjana, tetapi ia sangat patriarkal. Ibu saya, di sisi lain, adalah seorang ibu rumah tangga penuh waktu yang selalu terintimidasi,” katanya.
“Saya selalu merasa tidak dicintai dan kesepian. Rumah tidak pernah terasa seperti tempat bagi saya,” lanjut Kahi.
Akibat kondisi tersebut, Kahi juga merasakan enggan pulang ke rumah. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk meninggalkan rumah untuk mengejar minatnya di bidang tari, meskipun hal itu ditentang oleh ayahnya.
“Saya ingat bersembunyi di kamar mandi bersama seorang teman, sambil berkata, ‘Saya benar-benar tidak ingin kembali.’ Teman saya membuka jendela dan berkata, ‘Ji Young, pergilah.’ Jendela itu mengubah hidup saya,” ujar Kahi.
Kahi memulai debutnya sebagai pemimpin girl grup After School di usia akhir 20-an pada tahun 2009. Kahi kini menikah dengan pengusaha Yang Jun Moo, yang tiga tahun lebih tua darinya, dan menjadi ibu dari dua putra. Ia telah membangun keluarga yang hangat dan penuh kasih. (*)
Komentar