Ibu Hamil, Hindari Penggunaan Kandungan Berikut dalam Skincare Anda!

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Perawatan kulit (skincare) penting dilakukan secara rutin, termasuk saat sedang mengandung. Meski demikian, ada beberapa kandungan produk skincare yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil karena dikhawatirkan memengaruhi kesehatan ibu dan janin.

Food and Drug Administration (FDA) yang berbasis di US memiliki daftar beberapa bahan yang digunakan dalam produk kecantikan dan kosmetik. Namun, beberapa di antaranya telah terbukti berbahaya atau menimbulkan risiko kesehatan bagi ibu hamil dan janin.

Dilansir dari WomenCare, berikut ini beberapa jenis kandungan dalam produk skincare yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil.

Retin-A, Retinol, dan Retinyl Palmitate

Retin-A, Retinol, dan Retinyl Palmitate merupakan berbagai jenis retinoid, yaitu senyawa turunan vitamin A yang banyak digunakan dalam produk skincare.

Retinol adalah bentuk vitamin A yang paling umum, sementara Retin-A (tretinoin) adalah bentuk retinoid yang lebih kuat dan biasanya membutuhkan resep dokter. Sedangkan, Retinyl Palmitate merupakan bentuk retinoid yang lebih lemah dan sering digunakan dalam produk yang dijual bebas.

Ketiganya sebaiknya hindari karena disebut berisiko menyebabkan cacat lahir pada janin. Bahan-bahan ini dapat terserap ke dalam aliran darah dan menembus plasenta, sehingga dapat berdampak negatif pada perkembangan bayi.

Benzoil Peroksida dan Asam Salisilat

Benzoil peroksida dan asam salisilat adalah dua bahan aktif yang umum digunakan dalam produk perawatan jerawat.

Benzoil peroksida berfungsi membunuh bakteri penyebab jerawat. Sementara itu, asam salisilat bertindak sebagai pengelupas kimiawi untuk melarutkan sel kulit mati dan mencegah penyumbatan pori-pori, penyebab jerawat.

Saat hamil, sebaiknya hindari memakai produk dengan kombinasi kandungan keduanya. Jika Anda mengalami jerawat saat hamil, carilah produk yang hanya menggunakan salah satu dari bahan-bahan pembasmi jerawat tersebut.

Essential oil

Essential oil atau minyak atsiri sering dianggap sebagai alternatif alami untuk produk kecantikan. Cairan berbau harum ini diekstrak dari berbagai bagian tanaman, seperti bunga, daun, kulit, atau akar, melalui proses penyulingan atau ekstraksi.

Namun, minyak atsiri tersedia dalam berbagai jenis dan konsentrasi, jadi sulit untuk menentukan apakah produk perawatan kulit dengan kandungan ini aman digunakan bagi wanita hamil. Lebih baik, konsultasikan penggunaannya dengan dokter terlebih dahulu.

Hidrokuinon

Hidrokuinon merupakan senyawa kimia yang sering digunakan dalam produk perawatan kulit sebagai agen pencerah atau depigmentasi. Senyawa ini bekerja dengan menghambat produksi melanin, sehingga membantu mengurangi hiperpigmentasi (bintik-bintik gelap).

Meski demikian, ibu hamil sebaiknya menghindari produk hidrokuinon. FDA memasukkan hidrokuinon ke dalam kategori C karena memiliki tingkat penyerapan yang lebih tinggi daripada bahan kimia topikal lainnya, yang membuatnya lebih mungkin masuk ke aliran darah, sehingga memengaruhi bayi Anda.

Tabir surya kimia

Tabir surya mungkin mengandung pengganggu hormon seperti oxybenzone atau avobenzone. Oxybenzone merupakan senyawa organik dalam tabir surya yang mampu menyerap sinar UVA dan UVB sehingga kulit tetap terlindungi. Sedangkan avobenzone adalah bahan kimia yang sering digunakan dalam produk tabir surya untuk melindungi kulit dari sinar UVA.

Meski demikian, keduanya disebut dapat mengganggu perkembangan sistem saraf bayi Anda. Jika Anda perlu melindungi diri dari sinar matahari, gunakan pelindung matahari tanpa bahan-bahan tersebut. (*)

Komentar