Apa Itu ‘Main Character Syndrom’?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Istilah ‘Main Character Syndrom’ yang populer di media sosial merujuk pada gambaran orang-orang yang egois dan merasa dirinya sebagai pusat perhatian, sementara orang lain adalah figuran dalam hidupnya.

Para terapis psikologis menganggap hal ini sebagai obsesi terhadap diri sendiri karena perasaan tidak aman dan ketidakdewasaan. Orang lain mungkin sulit mempertahankan hubungan jangka panjang dengan mereka yang memiliki sindrom ini.

Sindrom ini bukan suatu gangguan kesehatan mental, melainkan istilah yang dipakai di budaya populer. Istilah ini digunakan pada orang yang menganggap dirinya karakter protagonis, memiliki penderitaan dan hidup seolah berputar di sekitarnya. Menganggap perasaannya valid, sementara orang lain tidak.

“Main character syndrom mengacu pada identifikasi diri sebagai protagonis dalam kisah hidupnya sendiri,” kata Kate Rosenblatt, terapis dan manajer klinis senior di Talkspace, dikutip dari Insider.

Menurut Rosenblatt dan pakar lainnya, ada tiga tanda Anda mengalami sindrom ini. Berikut penjelasan yang kami rangkum.

Menganggap semua tentang diri sendiri

Saat Anda melihat diri sendiri sebagai pusat perhatian dan orang lain sebagai peran pendukung, Anda mungkin memancarkan energi karakter utama.

Mereka merasa bahwa hidupnya paling menderita atau paling sempurna dibanding orang lain. Orang dengan sindrom ini sering kali membutuhkan orang lain untuk memvalidasi segala tentang diri mereka karena haus akan perhatian.

Membingkai diri sebagai tokoh yang diinginkan

Cynthia Catchings, seorang terapis mengatakan bahwa sindrom karakter utama sering kali membayangkan dirinya sebagai karakter yang diinginkan.

Orang-orang dengan sindrom karakter utama seringkali menampilkan gambaran palsu tentang diri mereka secara online untuk menjual plot hidup mereka.

“(Orang dengan main character syndrom) berpikir atau melihat dirinya sebagai seseorang yang mereka bayangkan atau inginkan, atau berpura-pura menjadi pemeran utama dalam cerita atau kisah yang mereka ciptakan sendiri,” katanya.

Selain itu, mereka bisa terus-menerus mengunggah foto diri dan membentuk citra diri agar orang lain memandangnya seperti yang dia inginkan.

Tidak mudah menerima kritik

Orang dengan main character syndrom sulit menerima kritik. Hal ini dapat tercermin dari cara mereka mencerna nasihat. Seorang profesor psikologi Phil Reed dalam Psychology Today mengatakan bahwa sindrom karakter utama mencoba membuat kehidupan menjadi fiksi melalui validasi orang lain, karena kehidupan mereka tidak sesempurna kelihatannya. Sehingga, mereka tidak segan menyingkirkan orang-orang yang tidak setuju terhadapnya.

Memiliki kepercayaan diri

Faktanya, Rosenblatt mencatat bahwa ada hal positif tentang kecenderungan ini. Salah satunya, meningkatkan harga diri dan kepercayaan.

“Ketika Anda memandang diri sebagai orang yang memiliki hak pilihan dalam hidup, hal ini akan terasa sangat kuat, dan pada akhirnya dapat berkontribusi pada peningkatan harga diri dan kepercayaan diri,” katanya. (*)

Komentar