Berikut Tips Mengatasi Kekhawatiran Terhadap Anak yang Beranjak Dewasa

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Kecemasan dan kekhawatiran orang tua pada anak timbul karena ikatan emosional yang kuat. Hal ini juga berkaitan dengan senyawa dalam otak yang disebut ‘Oksitosin’ atau hormon cinta.

Rasa khawatir memang suatu emosi yang wajar, namun jika kekhawatiran itu berlebihan dapat memberikan dampak buruk bagi anak Anda. Anda mungkin bersikap terlalu overprotective, sehingga menghambat kemandirian anak.

Berikut beberapa cara mengurangi rasa khawatir terhadap anak, dilansir dari laman HappierHuman.

Terima bahwa anak sudah tumbuh dewasa

Cara pertama untuk mengurangi kecemasan terhadap anak adalah dengan menyadari bahwa mereka sudah tumbuh dewasa dan berhak untuk mengurus hidupnya sendiri. Biarkan anak-anak Anda menciptakan jalannya sendiri. Itu akan membantu mereka belajar memecahkan masalah-masalah dasar kehidupan.

Beri mereka ruang saat melakukan kesalahan

Sering kali orang tua merasa khawatir karena takut anak-anak mereka melakukan kesalahan. Beberapa kesalahan atau kegagalan sebenarnya bukan akhir segalanya. Dengan memberikan mereka ruang, anak-anak akan belajar bahwa kegagalan merupakan salah satu tahapan berproses dan membuat mereka terpacu untuk memperbaiki diri. Ini suatu yang wajar dialami oleh semua orang.

Percaya pada keputusan mereka

Kontrol pada setiap perilaku anak dapat membuat mereka stres. Saat anak Anda beranjak dewasa, cobalah untuk percaya pada keputusan mereka. Jika hal tersebut dirasa berisiko, ajak anak Anda berdiskusi dan cari jalan tengah dibanding langsung melarang mereka. Selain itu, membiarkan anak memutuskan pilihan dalam hidup dapat meningkatkan kepercayaan dirinya dan rasa tanggung jawab mereka.

Jangan selalu berpikir negatif

Mungkin ada orang tua yang terprogram untuk membayangkan skenario terburuk jika anak jauh dari pengawasan Anda. Ini dapat timbul karena pengalaman hidup, sehingga orang tua rentan takut, cemas dan cenderung mengembangkan pola pikir negatif.

Oleh sebab itu, ubah pola pikir tersebut menjadi positif. Yakinkan diri Anda bahwa anak-anak akan baik-baik saja karena ada Anda yang selalu mengawasi mereka dari jauh.

Beri saran

Saat anak mengalami masalah, tawarkan untuk memberikan bantuan atau saran. Ini lebih baik dibanding Anda menghentikan usaha mereka untuk mencapai tujuannya. Bantuan dan saran akan mendorong mereka berusaha lebih keras dan membuat mereka sadar bahwa orang tua mereka mendukungnya. Berikan nasehat dengan lebih berempati dan tanpa paksaan.

Tawarkan dukungan emosional

Bersikap suportif secara emosional alih-alih mengontrol anak Anda. Lakukan dengan penuh kasih dan menghormati keinginannya. Jika Anda menilai dan mengkritik keputusan mereka, anak akan semakin merasa kurang percaya diri dan semakin besar kemungkinan mereka akan terus melakukan kesalahan. (*)

Komentar