SMJTimes.com – Menurut laporan International Diabetes Federation (IDF), jumlah penderita diabetes meningkat pesat dalam satu dekade terakhir. Laporan tersebut menunjukkan penderita diabetes tipe 1 di Indonesia mencapai 41,8 ribu orang pada 2022. Angka tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara penderita diabetes tipe 1 terbanyak di ASEAN, serta ke-34 secara global.
Sementara itu, menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2023, ada sebanyak 13% atau 35 juta dari 270 masyarakat Indonesia yang menderita diabetes.
Diketahui ada berbagai jenis diabetes. Maddison Saalinger, seorang ahli diet terdaftar dan berlisensi di Institut Penelitian Diabetes menjelaskan, diabetes dibedakan menjadi tipe 1 dan tipe 2. Keduanya pun dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa.
Ia mengatakan bahwa diabetes tipe 1 bersifat autoimun. Ini terjadi karena menyerang sel penghasil insulin. Sementara itu, diabetes tipe 2 adalah ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan benar, hingga akhirnya menghasilkan sedikit atau tidak ada insulin sama sekali.
Dr. Barry Sears, Presiden Yayasan Penelitian Peradangan nirlaba menjelaskan, diabetes merupakan hasil dari resistensi insulin atau saat sistem metabolisme terganggu. Resistensi insulin yang berkelanjutan akan menyebabkan sindrom metabolik, kemudian menjadi diabetes tipe 2.
Lebih lanjut, Dr. Sears menyebutkan beberapa gejala awal diabetes, seperti meningkatnya rasa haus, peningkatan buang air kecil, dan nafsu makan meningkat.
Jika tidak ditangani secepatnya, diabetes akan menyebabkan komplikasi penyakit kronis, seperti penyakit jantung, kerusakan saraf dan ginjal, hingga kehilangan penglihatan. Dilansir dari laman Eat This Not That, berikut beberapa hal yang harus dilakukan untuk menurunkan risiko terkena diabetes.
Makan dengan nutrisi seimbang
Saalinger mengatakan bahwa makanan merupakan sumber energi bagi tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari, sekaligus merawat kesehatan mental. Konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang dapat menghindarkan Anda pada risiko penyakit kronis, seperti diabetes.
Ia menyarankan untuk membuat daftar makanan beserta kebutuhan nutrisi harian Anda, serta mempertimbangkan untuk menambah lebih banyak sayuran non-tepung, seperti sayuran hijau dan protein tanpa lemak.
Melakukan aktivitas fisik secara rutin
Pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan untuk melakukan aktivitas intensitas sedang selama 150 menit per minggu atau 75 menit per minggu untuk aktivitas tingkat tinggi. Beraktivitas fisik, seperti olahraga dapat menurunkan kadar gula darah. Anda bisa menggabungkan aktivitas harian seperti berjalan-jalan, bermain bola basket atau menari selama 30 menit setiap harinya.
Gaya hidup sehat
Untuk menurunkan risiko diabetes, Saalinger menganjurkan untuk menerapkan gaya hidup sehat, serta berkomitmen untuk membiasakannya. Beberapa kebiasaan baik yang bisa Anda terapkan, seperti memperbaiki waktu dan kualitas tidur, berolahraga secara rutin, konsumsi makanan sehat, serta mengelola stres.
Demikian artikel tentang diabetes dan bagaimana mengurangi risikonya. (*)
Komentar