SMJTimes.com – Kebiasaan (habits) merupakan tindakan yang sangat sering kita lakukan sehingga hampir menjadi respon secara tidak sengaja. Kebiasaan baik menuntun seseorang hidup lebih sehat, efektif dan produktif. Sebaliknya, kebiasaan buruk merupakan perilaku terpola yang dapat merusak kesehatan fisik dan mental. Menurut Segen’s Medical Dictionary, kebiasaan ini sering kali dikaitkan dengan kurangnya pengendalian diri.
Beberapa contoh kebiasaan buruk diantaranya adalah bermalas-malasan dan tidak olahraga, merokok, mengabaikan waktu tidur, terlalu banyak bermain ponsel, terlalu banyak makan dan tidur, postur tubuh membungkuk, tidak bisa mengendalikan pengeluaran keuangan, sering menunda pekerjaan, sering menyalahkan diri sendiri dan sebagainya.
Banyak orang penasaran tentang apa penyebab kebiasaan buruk. Studi tahun 2016 dari Smith & Graybiel menemukan bahwa ‘lingkaran kebiasaan’ melibatkan isyarat, respon dan penghargaan pada setiap orang. Individu yang jatuh dalam ‘lingkaran kebiasaan’ negatif sering kali dipengaruhi oleh emosi negatif. Misalnya, banyak orang yang melaporkan lebih banyak makan atau merokok saat stres.
Setelah mengetahui penyebabnya, ada baiknya untuk berusaha meminimalkan kebiasaan buruk. Dilansir dari laman Berkeley Institute, berikut cara-cara mengurangi kebiasaan buruk yang dapat merusak diri sendiri.
Identifikasi kebiasaan buruk
Langkah pertama adalah mengenali bahwa kebiasaan yang anda lakukan merupakan kebiasaan buruk. Ini akan membantu anda lebih fokus untuk mengubahnya. Misalnya, jika anda memiliki kebiasaan makan berlebihan saat stres, maka cari tahu solusi untuk menghentikannya. Anda bisa membiasakan diri berpuasa atau mengendalikan tingkat stres anda dengan memperbanyak latihan tubuh, meditasi dan melakukan aktivitas lainnya.
Identifikasi pemicu
Selain mendefinisikan kebiasaan buruk, identifikasi pemicu yang mendorong kebiasaan tersebut juga perlu diketahui. Pemicu adalah peristiwa yang mendorong otak anda untuk menyelesaikan kebiasaan itu. Terkadang pemicu kebiasaan buruk bisa bersifat emosional. Entah itu karena kebosanan, kelelahan, atau stres.
Hentikan pemicu
Ini dapat dilakukan dengan mengubah pola perilaku. Jika kelelahan memicu anda bermalas-malasan, anda atur waktu untuk bekerja dan istirahat dengan cukup untuk mencegah kelelahan. Jika kebiasaan buruk dipicu karena stres, anda bisa mencari cara untuk meningkatkan kesehatan mental, seperti memperbanyak meditasi, berolahraga dan mengatur pernapasan.
Temukan dukungan
Temukan orang lain yang juga ingin menghentikan kebiasaan buruk yang sama. Kehadiran orang-orang tersebut akan memberikan dukungan emosional dan moral bagi anda. Mereka akan senangtiasa mengingatkan anda dan membantu anda tetap bertanggung jawab. Dukungan emosional dari orang terdekat bisa menjadi motivator yang kuat.
Visualisasikan kesuksesan
Pejamkan mata dan lihat manfaat apa yang akan anda dapatkan setelah menghentikan kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut. Jadikan manfaat dan kesuksesan tersebut sebagai motivasi.
Sabar dan lakukan tahap demi tahap
Perubahan membutuhkan waktu. Oleh sebab itu, konsistensi merupakan kunci kesuksesan. Seiring waktu, koneksi otak baru dapat terbentuk, sehingga kebiasaan baru dapat dibuat. Jangan terlalu keras pada diri sendiri karena sebuah kesalahan. Bangkit dan perbaiki diri kembali hari demi hari.
Demikian artikel tentang cara menghentikan kebiasaan buruk. (*)
Komentar