SMJTimes.com – Selingkuh merupakan tindakan pelanggaran hubungan dan pembunuh hubungan paling pamungkas. Kendati demikian, beberapa orang masih saja tergiur untuk melakukan tindakan merugikan ini. Meski ramai dibicarakan, hal ini sulit masih sulit dipelajari.
Artikel ini tidak bertujuan membenarkan berbagai alasan seseorang melakukan perselingkuhan, namun untuk mengetahui lebih dalam tentang fenomena ini berdasarkan riset yang telah dilakukan.
Dilansir dari laman Scientific American, sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui alasan-alasan mengapa orang melakukan perselingkuhan. Riset tersebut melibatkan 495 orang yang dikumpulkan, kemudian menjawab pertanyaan ‘mengapa anda melakukannya (selingkuh)?’.
Hasilnya, terdapat beberapa alasan utama yang menurut mereka menjadi dasar melakukan perselingkuhan, diantaranya adalah kemarahan, harga diri, kurangnya cinta, komitmen rendah, kebutuhan akan variasi, pengabaian, hasrat seksual, dan situasi atau keadaan.
Motivasi-motivasi tersebut tidak hanya memengaruhi mengapa orang berselingkuh, namun juga berapa lama mereka melakukannya, kenikmatan seksual saat melakukan perselingkuhan, investasi emosional dalam perselingkuhan, dan apakah hubungan utama mereka berakhir sebagai akibatnya.
Meskipun pada beberapa kasus perselingkuhan melibatkan seks, selingkuh tidak semua tentang seks. Mereka yang merasa menerima pengabaian atau kurangnya cinta dalam hubungan utama, memiliki keterikatan emosional dengan pasangan selingkuhnya
Sekitar dua pertiga partisipan (62,8 persen) mengaku mengungkapkan rasa sayang terhadap pasangan barunya. Sementara itu, 61,2 persen terlibat dalam dialog intim di antara mereka. Orang yang merasa terpenuhi kebutuhan seksualnya memberikan alasan karena hasrat, kurangnya cinta, atau kebutuhan akan variasi.
Sementara itu, mereka yang dilaporkan merasa kurang terhubung dengan pasangan utamanya mengalami keintiman emosional yang lebih besar dalam perselingkuhan. Mungkin perselingkuhan menjadi cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sementara itu, ada pula beberapa individu yang menemukan pengalaman dan ketertarikan secara intelektual dan kepuasan emosional.
Alasan perselingkuhan juga memengaruhi durasi. Beberapa kasus hubungan tersebut bisa berlangsung singkat saat didasari alasan kemarahan, kurang cinta, dan situasi seperti ‘tidak berpikir jernih’. Mereka cenderung mengakhirinya lebih awal dan mengakui perselingkuhan tersebut kepada pasangan utama. Mereka yang berterus terang cenderung berselingkuh karena kondisi emosional yang sementara, seperti marah atau merasa terabaikan.
Sementara itu, beberapa individu mengalami durasi perselingkuhan yang lebih lama karena memiliki keterikatan yang lebih dalam kepada pasangan selingkuhnya.
Perselingkuhan umumnya dikenal sebagai rahasia, namun beberapa orang mungkin sengaja menunjukkannya secara terang-terangan di depan umum. Ini mungkin terjadi karena mereka ingin meningkatkan harga diri. Sementara itu, perselingkuhan yang didasari alasan situasional cenderung menyembunyikannya karena masih berharap pada hubungan utama tanpa ketahuan.
Demikian artikel tentang alasan mengapa orang melakukan perselingkuhan. (*)
Komentar