Tips Mencegah Asam Lambung Naik

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Refluks asam atau asam lambung merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus pada katup sfingter esofagus bagian bawah. Otot tersebut mengontrol saluran antara kerongkongan dan lambung, ketika tidak menutup sepenuhnya, asam lambung dan makanan mengalir kembali ke kerongkongan. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit tenggorokan dan suara serak, serta rasa tidak enak di mulut. Secara medis, kondisi ini dikenal dengan refluks gastroesofagus (GERD).

Beberapa gejala GERD dapat meliputi mulas, nyeri perut bagian atas dan dada, regurgitasi atau isi perut naik kembali melalui kerongkongan dan masuk ke tenggorokan atau mulut, mual, nyeri saat menelan, gejala komplikasi mulut, tenggorokan, atau paru-paru, batuk kronis atau suara serak.

GERD dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan, seperti obesitas, hernia hiatal, kehamilan, dan mengalami scleroderma. Sementara itu, gaya hidup yang buruk dalam jangka waktu yang cukup panjang juga dapat menyebabkan GERD, seperti kebiasaan merokok, makan terlalu banyak saat malam, konsumsi makanan berlemak, pedas dan asam, terlalu sering konsumsi minuman bersoda, alkohol, kafein dan obat-obatan tertentu.

Dilansir dari Healthline, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah terkena GERD.

Tidur miring ke kiri

Penelitian menunjukkan bahwa tidur miring kiri dapat membantu menurunkan paparan asam di kerongkongan hingga 71%. Ini dikarenakan saluran kerongkongan memasuki sisi kanan lambung, jadi tidur pada sisi kiri menjauhkan asam dari sfingter esofagus bagian bawah.

Meninggikan posisi kepala saat tidur

Empat studi menemukan bahwa meninggikan posisi kepala saat tidur dapat menurunkan risiko asam lambung dan memperbaiki gejala seperti mulas dan mencegah asam naik ke tenggorokan.

Makan lebih awal

Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders (IFGD), makan beberapa jam lebih awal sebelum tidur dapat mencegah seseorang mengalami refluks asam. Pertimbangkan juga untuk makan lebih banyak saat siang, sehingga dapat mengurangi porsinya di malam hari.

Makan lebih sedikit namun lebih sering dapat mempermudah pencernaan. Penelitian menunjukkan bahwa tidur dengan makanan yang tidak tercerna sepenuhnya dapat memperburuk gejalanya.

Pola hidup sehat

Kelebihan lemak perut menyebabkan tekanan di perut menjadi lebih tinggi, sehingga sfingter esofagus bagian bawah terdorong ke atas, menjauhi penyangga diafragma. Kondisi ini dikenal sebagai hernia hiatal, yakni penyebab utama GERD.

Selain itu, obesitas, secara umum, dikaitkan dengan kemungkinan lebih besar terkena GERD karena tekanan yang lebih besar di dalam rongga perut. Oleh sebab itu, pola makan dan hidup sehat perlu diterapkan untuk menghindari risiko terkena GERD.

Beberapa pola hidup sehat yang bisa diterapkan antara lain;

  • Diet karbohidrat. Para peneliti menduga bahwa karbohidrat yang tidak tercerna dengan baik dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan dan peningkatan tekanan di dalam perut. Hal ini dapat menyebabkan refleks asam.
  • Batasi makanan berlemak tinggi. Makan makanan seperti gorengan, keripik kentang, daging dan sosis secara berlebihan dapat menyebabkan mulas dengan menyebabkan garam empedu dilepaskan ke saluran pencernaan. Ini dapat mengiritasi kerongkongan.
  • Hentikan kebiasaan asupan alkohol. Asupan alkohol tinggi meningkatkan asam lambung, melemahkan fungsi sfingter esofagus bagian bawah, dan mengganggu kemampuan kerongkongan untuk membersihkan asam.
  • Batasi konsumsi kopi. Beberapa penelitian menemukan bahwa kopi secara sementara dapat mengendurkan sfingter esofagus bagian bawah. Untuk menghindari risiko asam lambung naik, kurangi konsumsi kopi.
  • Batasi minuman bersoda. Karbon dioksida yang membuat minuman tersebut berbuih dapat menyebabkan anda bersendawa lebih banyak, sehingga meningkatkan asam yang keluar dari kerongkongan. Satu studi menemukan bahwa minuman ringan berkarbonasi, memperburuk gejala asam lambung tertentu, seperti mulas dan bersendawa.
  • Batasi minum jus jeruk. Bahan-bahan yang mengandung asam dan senyawa asam askorbat dapat menyebabkan gangguan pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, sehingga dapat mengiritasi lapisan kerongkongan. Meskipun jus jeruk mungkin tidak menyebabkan refluks asam secara langsung, jus jeruk dapat memperburuk gejala mual untuk sementara.
  • Berhenti merokok. Merokok bisa mengurangi jumlah air liur yang dapat membantu menetralkan asam. Selain itu, merokok juga menurunkan tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah, yang dapat menyebabkan batuk dan refluks asam.

Demikian beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mencegah asam lambung naik. (*)

Komentar