Kebiasaan Makan yang Dapat Merusak Tubuh di Usia 30-an

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Secara umum, mendapatkan cukup nutrisi, seperti kalsium, serat dan vitamin dapat menjadi cara untuk mempertahankan kesehatan tulang, otot, dan tubuh secara keseluruhan seiring bertambahnya usia. Usia 30 tahun merupakan usia puncak produktifitas seseorang. Bahkan, sebelum memasuki usia tersebut, sudah saatnya anda lebih perhatian terhadap setiap makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh.

Tingkat lemak, gula dan nutrisi yang masuk memengaruhi kondisi kesehatan anda di masa depan. Di sisi lain, menjaga pola makan merupakan pilihan yang tepat untuk mempertahankan fungsi organ sekaligus menghindarkan anda dari penyakit kronis akibat kebiasaan makan yang tidak sehat.

Dilansir dari Eat This Not That, berikut adalah beberapa kebiasaan makan yang dapat merusak tubuh di usia 30-an, menurut para ahli diet.

Melupakan kalsium dan vitamin D

Tulang akan kehilangan kepadatan di usia 30-an. Mereka yang mencapai usia tersebut akan rentan mengalami cidera dan patah tulang apabila melalaikan manfaat kalsium dan vitamin D. Di masa tua, risiko osteoporis juga meningkat.

Oleh karena itu, penuhi nutrisi pendukung bagi tulang ke dalam makanan anda, seperti kalisum dan vitamin D. Hal ini dilakukan untuk memperlambat proses pengroposan, serta sebagai perlindungan terhadap risiko patah tulang dan peradangan.

“Konsumsi kalsium dan vitamin D yang tidak memadai dapat mengurangi kepadatan tulang, meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang,” kata Katherine Gomez, ahli diet terdaftar.

Gomez menyarankan untuk memperbanyak konsusmsi susu, sayuran hijau, serta memastikan tubuh mendapatkan sumber vitamin D yang cukup, yaitu dengan suplemen atau berjemur di bawah sinar matahari.

Tidak mendapatkan cukup protein

Jaringan otot mulai berubah saat usia 30-an. Anda mungkin akan kehilangan massa otot jika melupakan makanan-makanan yang mengandung protein. Padahal, otot sangat penting untuk menjaga metabolisme tetap aktif. Landau mengatakan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung protein seperti yogurt tanpa rasa, kacang-kacangan, keju cottage, ikan, dan daging tanpa lemak.

Melewatkan makanan sehat untuk jantung & usus

Jantung merupakan organ vital yang sangat penting bagi manusia. Fungsinya yang memompa darah, membuatnya terus bekerja sepanjang manusia tersebut hidup. Oleh karena itu, penting bagi kita menjaga kesehatan jantung untuk mencegah risiko penyakit kronis terkait jantung di masa mendatang.

Para ahli menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung lemak baik seperti biji-bijian utuh, buah, sayuran, dan ikan. Selain itu, konsumsi serat juga dibutuhkan untuk mengontrol kolestrol, menurunkan tekanan darah dan mengelola peradangan.

Selain jantung, kesehatan usus juga perlu diperhatikan. Pilih makanan yang mengandung probiotik untuk memberikan makanan bagi mikroba baik di dalam usus anda. Ini akan akan mencegah organ tersebut mengalami peradangan dan masalah pencernaan. Konsumsi makanan berprebiotik juga dapat meningkakan suasana hati

“Mencari berbagai makanan nabati yang kaya prebiotik seperti kiwi, artichoke Yerusalem (kadang-kadang disebut sunchoke), kentang panggang dan kemudian didinginkan, gandum, pisang yang kurang matang, polong-polongan, dan kacang-kacangan adalah cara yang bagus untuk meningkatkan serat prebiotic, dan pada akhirnya mendukung kesehatan di usia 30-an,” ujar Kara Landau, seorang konsultan nutrisi.

Konsumsi terlalu banyak gula tambahan

Makanan manis dengan gula tambahan dapat meningkatkan berat badan, menambah lemak perut, serta meningkatkan risiko diabetes tipe II di masa mendatang. Kara Landau menyarankan untuk mengonsumsi karbohidrat yang memiliki indeks glikemik rendah dan yang mengandung jenis prebiotik tertentu (pati resisten), termasuk kacang-kacangan, polong-polongan, biji-bijian, kentang, dan pisang hijau. Konsumsi jenis karbohidrat tertentu dapat mendukung pengaturan kadar gula darah yang lebih baik dan membantu sel tubuh menjadi lebih responsif terhadap insulin.

Pesta alkohol

Konsumsi alkohol dikaitkan dengan penambahan berat badan, risiko penyakit kardiovaskular, dan gangguan metabolisme lainnya. Minum lebih dari empat gelas bagi wanita dan lima gelas bagi laki-laki dapat meningkatkan risiko penyakit tersebut. Oleh karena itu, lebih baik berhentilah!

Demikian artikel tentang kebiasaan yang dapat merusak tubuh. (*)

Komentar