SMJTimes.com – Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan paling umum yang dimiliki oleh manusia. Bahkan keberadaannya diprediksi telah ada sejak lebih dari 8.000 tahun yang lalu, sehingga sudah banyak punya mitos-mitos yang mengiringinya. Salah satunya adalah kucing yang disebut memiliki sembilan nyawa. Lantas, mengapa kucing dikatakan memiliki sembilan nyawa?
Sebagian orang menganggap istilah kucing memiliki sembilan nyawa dikaitkan dengan kemampuan kucing untuk menghindar dari bahaya, serta ketahanan tubuh mereka setelah jatuh dari ketinggian. Namun, ada pepatah Inggris yang mengatakan, ‘Seekor kucing memiliki sembilan nyawa. Untuk tiga dia bermain, untuk tiga dia tersesat dan untuk tiga terakhir dia tetap tinggal’.
Anggapan kucing memiliki sembilan nyawa hanya sebuah mitos belaka, artinya sama seperti mahkluk hidup lainnya, kucing tetap memiliki satu nyawa. Kendati demikian, kucing memiliki kemandirian dan reflek yang baik.
Dilansir dari Petplan, kucing merupakan hewan paling gesit, cerdas dan mandiri. Mereka memiliki anatomi yang istimewa sehingga dalam beberapa kasus ditemukan kucing masih hidup meski jatuh dari tempat tinggi sekalipun. Kucing berevolusi untuk hidup di pohon. Selama ribuan tahun, kucing telah beradaptasi untuk melompat dan jatuh dari ketinggian. Mereka memiliki refleks ‘meluruskan’ yang memungkinkan untuk mendarat tepat di atas empat kakinya. Selain itu, kucing juga memiliki susunan tubuh yang besar, dibanding beratnya, serta mempunyai fleksibilitas pada tulang dan ligamen. Hal ini membantu mereka mempertahankan gaya mendarat dan mengurangi cidera akibat benturan.
Komentar