5 Langkah yang Perlu Dilakukan saat Bisnis Berada di dalam Krisis

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Bisnis memang memiliki fase pasang-surutnya masing-masing. Saat mengalami krisis, manajemen memerlukan langkah khusus untuk memastikan perusahaan mampu bertahan dan tetap kompetitif di tengah gejolak dan ketidakpastian.

Sebuah keputusan yang diambil saat krisis tidak hanya terkait tentang melindungi karyawan, menopang rantai pasokan, dan memitigasi risiko, tetapi juga keputusan bijak agar perusahaan tetap bersaing. Pelanggan memiliki prioritas kualitas dan layanan. Hal-hal ini seperti memastikan lingkungan kerja yang aman, biaya produksi terjamin, kualitas produk dan mempromosikan kesehatan karyawan. Ini merupakan investasi besar bagi reputasi perusahaan, yang pada akhirnya akan menghasilkan keuntungan bagi anda.

Dilansir dari laman Forbes, untuk menghadapi segala ketidakpastian yang mungkin terjadi, cobalah untuk menerapkan lima langkah berikut untuk menjaga bisnis anda agar tetap mampu bertahan di pasar yang bergejolak.

Mulailah dengan sebuah rencana

Pertama, mulai dengan membentuk tim manajemen krisis yang mampu dengan bijak dan tanggap dalam merespon setiap tantangan yang terjadi. Tim ini harus memperhitungkan rantai komando, protocol komunikasi yang terjadi secara internal maupun eksternal, dan merinci sumber daya yang tersedia guna memitigasi risiko. Tim manajemen krisis ini diperlukan untuk pengambilan keputusan strategis, menangani tantangan komunikasi, serta mobilisasi saat fase pemulihan.

Tentukan prioritas

Identifikasi prioritas bisnis anda selama berada di dalam krisis akan membantu kinerja kepemimpinan anda dan tim manajemen untuk membuat keputusan terbaik. Terutama dalam alokasi keuangan dan sumber daya lain untuk menghadapi tantangan. Aspek-aspek yang harus diprioritaskan diantaranya adalah kontrol kualitas, SOP, dan hal-hal lainnya yang dapat mempengaruhi citra perusahaan. Kembangkan sebuah rencana darurat untuk menangani permasalahan yang mungkin akan muncul.

Tanggapi dengan cepat

Tanggapan segera menjadi penting untuk merespon aspek bisnis yang menjadi perhatian. Ini dilakukan untuk bertahan dari krisis yang dapat memengaruhi kelangsungan ekonomi jangka pendek perusahaan. Contohnya, mengidentifikasi berapa banyak uang tunai yang dimiliki, sumber pendapatan potensial lain atau jalur kredit dan pemodelan ekonomi agar tetap sehat secara fiskal merupakan aspek bisnis yang perlu diberikan respon dengan tanggap dan cepat.

Aspek lainnya adalah mengidentifikasi setiap gangguan rantai pasokan, kemudian menerapkan solusi kreatif untuk menanganinya. Tim manajemen krisis ini berfungsi untuk memberikan solusi jangka pendek dan panjang jika ditemui potensi tantangan pada rantai pasokan yang lemak. Apalagi jika bisnis anda bersifat manufaktur yang bergantung pada permintaan pelanggan.

Berkomunikasi

Komitmen mengutamakan kepentingan orang lain, seperti memprioritaskan kebutuhan pelanggan, karyawan, dan kepedulian terhadap klien selama krisis akan menyampaikan banyak hal tentang nilai-nilai perusahaan. Hal ini bisa dicapai dengan merancang komunikasi untuk mengartikulasikan bagaimana anda akan memastikan kualitas produk dan layanan secara konsisten untuk memberikan dukungan dan loyalitas pelanggan dan karyawan selama gejolak.

Beradaptasi dan tetap gesit

Aturan pertama saat terjadi krisis adalah keseimbangan antara respon cepat atas permasalahan dan pengambilan keputusan terukur. Dua hal tersebut menjadi kunci dalam menjaga konsistensi dan kualitas bisnis. Diskusi tentang mitigasi risiko dengan berbagai pertimbangan memang penting, namun jangan sampai melupakan respon tanggap.

 

Komentar