SMJTimes.com – Menguap merupakan hal yang wajar terjadi, apalagi saat merasa mengantuk atau bosan. Hal yang sama juga diungkapkan oleh seorang dokter keluarga Donald Ford. Dilansir dari Claveland Clinic, ia turut memberikan beberapa teori tentang mengapa seseorang bisa menguap.
Menguap merupakan cara otak untuk menyadarkan
Saat kebetulan melamun, tak jarang kita tiba-tiba menguap. Hal ini dikaitkan dengan respon otak anda yang mencoba membuat anda tersentak atau sadar saat tenggelam dalam lamunan sampai mengantuk.
Para peneliti berteori bahwa saat menguap memaksa wajah dan leher bergerak, hal ini menyebabkan rangsangan pada arteri karotis. Rangsangan ini menyebabkan detak jantung anda meningkat dan menyadarkan otak anda hingga dalam keadaan ‘aktif’.
Dengan kata lain, menguap dikatakan sebagai cara tubuh mengirimkan alarm ke kepala ketika mengetahui anda hampir tertidur.
Pernyataan tersebut sejalan dengan teori bahwa menguap adalah cara untuk membuat tubuh lebih terjaga atau waspada.
“Siklus tidur, kebosanan, dan stres berhubungan dengan fluktuasi suhu di otak,” tambah Dr. Ford.
Menguap membantu menghilangkan tekanan
Saat pesawat mendarat, anda mungkin menggunakan cara dengan mencoba menguap. Hal ini dilakukan untuk membantu membuka telinga dengan tujuan meredakan tekanan udara.
“Menguap berguna untuk membuka tuba eustachius, yang mengatur tekanan udara di telinga tengah,” kata Dr. Ford.
Menguap membantu mengatur suhu otak
Para peneliti menemukan bahwa menguap membantu termoregulasi otak, artinya membantu otak mempertahankan suhu internal intinya. Dokter Ford memberikan deskripsi seperti sebuah komputer yang memiliki sistem pendingin sendiri pada mesin.
“Mereka berteori bahwa sama seperti komputer Anda memiliki mekanisme pendinginannya sendiri agar (mesin) tidak terlalu panas. Komputer tubuh atau otak menggunakan menguap untuk mengatur suhunya,” terangnya
Teori ini ditemukan dari beberapa penelitian yang menjelaskan, saat kita menguap, kita menghirup banyak udara ke dalam paru-paru kita, yang kemudian mendinginkan pembuluh darah di kepala dan leher.
Selain itu, otot-otot wajah di rahang dan pipi kita meregang, menyesuaikan, dan berkontraksi, yang dapat membantu ventilasi sinus. Kondisi tersebut dapat mendinginkan otak kita. Saat menguap, sering kali kita mengeluarkan air mata. Kondisi ini disebut sebagai cara tubuh untuk melepaskan panas.
Komentar