Bentuk Feses Bisa Deteksi Kondisi Kesehatan, Berikut Penjelasannya

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Beberapa ahli mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan seseorang dapat terdeteksi dari bentuk feses/kotoran/tinja yang dikeluarkan saat buang air besar. Beberapa tanda, seperti bentuk, warna, dan bau dapat mengindikasikan tubuh sedang dalam kondisi sehat maupun sebaliknya. Seperti contoh, kotoran yang keras menujukkan tubuh dehidrasi dan membutuhkan lebih banyak cairan, kotoran mengeluarkan darah menandakan ada pendarahan, bau yang menyengat dapat menandakan adanya infeksi, dan sebagainya.

Dilansir dari Claveland Clinic, seorang ahli gastroenterologi Christine Lee mengatakan bentuk feses bervariasi, namun beberapa bentuk dapat menandakan kondisi tubuh tertentu. Bagan Bristol mengklasifikasikan kotoran berdasarkan bentuk dan konsistensi tertentu.

Tipe 1: Benjolan keras yang terpisah, seperti kerikil kecil.

Tipe 2: Keras dan kental dan menyerupai sosis.

Tipe 3: Berbentuk sosis dengan retakan di permukaan.

Tipe 4: Lebih tipis dan lebih mirip ular, halus dan lembut.

Tipe 5: Gumpalan lunak dengan tepi yang jelas.

Tipe 6: Potongan halus, lembek dengan tepi kasar.

Tipe 7: Berair tanpa potongan padat.

Berdasarkan bagan tersebut, Dr Lee mengklasifikasikan tipe 3 dan tipe 4 yang mencerminkan seseorang melakukan pola makan dan gaya hidup sehat.

Sementara kelima jenis lainnya mengindikasikan adanya sesuatu permasalah kesehatan tertentu. Dr. Lee menjelaskan lebih lanjut bahwa kotoran yang sesuai dengan deskripsi tipe 1 dan tipe 2 menandakan konstipasi atau sembelit. Kotoran dengan bentuk tipe 1 dan 2 sering kali sulit dan sakit saat dikeluarkan. Sementara penyebab paling umum adalah tidak tercukupinya kebutuhan cairan.

“Seringkali itu pertanda Anda harus minum lebih banyak,” jelas Dr. Lee.

Ia juga merekomendasikan untuk menambah konsumsi serat dalam makanan, serta berolahraga secara rutin.

Sementara itu, kotoran tipe 5 menunjukkan tubuh anda kekurangan serat, yang dapat membantu menyerap cairan dan mengencangkan. Buang air besar secara terus-menerus dan mengeluarkan bentuk tinja tipe ini mungkin tanda adanya masalah di organ pencernaan.

Sementara itu, tipe 6 dan tipe 7 menunjukkan anda mengalami diare yang menandakan tubuh anda terserang penyakit, keracunan makanan, atau masalah pencernaan atau usus lainnya. Selain itu, stres juga bisa berpengaruh.

Sebagai langkah tindak lanjut, anda perlu pergi ke dokter untuk mengetahui secara pasti penyebab diare anda.

Warna pada feses

Perlu diketahui bahwa warna feses dibengaruhi dari pencampuran berbagai senyawa dan bahan makanan yang ada di saluran pencernaan, seperti pigmen empedu (bilirubin) dan sisa-sisa makanan yang dicerna.

Warna normal feses adalah kecokelatan, sementara beberapa warna berikut mengindikasikan permasalahan medis lainnya.

Feses kehijauan bisa karena diare, infeksi bakteri atau virus, parasit atau sindrom iritasi usus. Ini juga mungkin terkait dengan obat baru yang anda minum.

Feses kemerahan dapat mengindikasikan perdarahan di sekitar usus yang lebih rendah, seperti usus besar atau rectum karena wasir.

Fese kehitaman bisa menjadi tanda adanya perdarahan di saluran pencernaan bagian atas, seperti lambung atau kerongkongan. Sakit mag dan kanker juga bisa menjadi penyebab feses berwarna hitam.

Feses kekuningan atau keabu-abuan bisa jadi normal karena efek zat bilirubin yang dihasilkan hati. Namun, jika feses berwarna kuning berminyak dan berbau busuk bisa menjadi tanda adanya kelebihan lemak di dalam tinja dan terdapat gangguan malabsorbsi makanan.

Feses yang berbau menyengat

Memang sudah sewajarnya feses berbau tidak sedap, namun saat itu berbau busuk yang menyengat biasanya dikaitkan dengan bakteri yang mengganggu proses pencernaan. Dr. Lee mengatakan, bau yang kuat sering berhubungan dengan diare.

Komentar