SMJTimes.com – Smoothie menjadi salah satu rekomendasi asupan pada penerapan diet sehat. Minuman campuran berbagai buah-buahan tersebut memberikan efek perbaikan otot, serat dan penurunan berat badan apabila dikonsumsi dengan rutin.
Dibanding dengan minuman lainnya, seperti teh, kopi atau coklat, smoothie memiliki nutrisi yang lebih baik karena berasal dari buah dan sayur, serta mengandung karbohidrat, protein, vitamin dan serat. Artinya, smoothie tidak hanya sekadar minuman diet, namun juga pengganti makanan.
Mengapa smoothie disebut minuman sehat?
Dilansir dari Eat This Not That, seorang penulis ‘From Burnout to Balance’ bernama Patricia Bannan menyarankan untuk menambahkan porsi sayuran ke dalam smoothie anda untuk mendapatkan senyawa bioaktif nabati, seperti fitonutrien dan antioksidan.
Sayuran beku seperti kembang kol, labu, atau wortel membuat smoothie memiliki tekstur lebih creamy. Begitu pula sayuran segar, seperti bayam dan kangkung.
“Hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan level smoothie adalah dengan menambahkan satu porsi atau lebih sayuran,” jelasnya.
Penelitian juga menunjukkan bahwa makan hanya satu cangkir sayuran kaya nitrat setiap hari seperti bayam, sayuran berdaun hijau, dan buah bit dapat secara signifikan mengurangi risiko penyakit jantung,
“Cara mudah lain untuk meningkatkan manfaat nutrisi dari smoothie adalah dengan menambahkan bahan tambahan yang beraroma,” ungkap Cynthia Sass, pelatih kinerja nutrisi.
Dia juga merekomendasikan penambah rasa alami yang kaya antioksidan, seperti bubuk kakao mentah, jahe, kunyit, kayu manis, kacang vanila, atau matcha.
Smoothie juga disebut menjadi pengganti makanan. Minuman ini dirancang sesederhana mungkin, namun mampu memberikan gizi yang cukup untuk anda sebagai pengganti makanan seimbang. Sehingga tidak jarang orang-orang membawa satu botol penuh berisi smoothie untuk dinikmati di tengah-tengah aktivitasnya.
“Bayam adalah makanan hijau sehat karena rasanya yang ringan, tetapi saya akan menggunakan kembang kol, bit, ubi jalar, dan labu. Saya suka buah beku, terutama ceri tanpa pemanis, beri, dan mangga. Saya suka menggunakan blueberry beku dalam smoothie DIY (do it yourself) karena asli dari Amerika Utara dan memiliki kekuatan antioksidan dua kali lipat dan serat 72% lebih banyak daripada blueberry konvensional,” jelas Cynthia Sass.
Penelitian menunjukkan, buah berry tersebut dapat mencegah penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2, sekaligus meningkatkan kesehatan otak dan penglihatan.
Untuk memberikan keseimbangan nutrisi, anda juga bisa menambahkan bahan-bahan lain yang mengandung karbohidrat, seperti oat, ubi jalar, labu (waluh kuning), labu kalengan, kurma, buah bit, buah segar (berry, pisang, apel, jeruk) atau buah beku tanpa pemanis. Serta, protein tanpa lemak, contohnya yoghurt, kefir, dan keju rendah lemak, kemudian kacang-kacangan, selai kacang, biji-bijian, alpukat yang mengandung lemak tak jenuh.
Manfaat lainnya, minuman sehat tersebut memberikan cairan, kalori, karbohidrat, dan protein yang cukup untuk memberi tubuh nutrisi untuk memulihkan kondisi pasca-olahraga dan memperbaiki massa otot.
Sass menyarankan seorang atlet yang memiliki berat 150 pon (68 kg) membuat smoothie dengan 25 gram protein dan 75-112 gram karbohidrat. Porsi tersebut mengandung kalori sekitar 400-550 kalori.
Apa yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi smoothie?
Sass mengatakan, smoothie bisa jadi sumber kalori dan karbohidrat berlebih jika tidak dibuat dengan baik. Bannan membenarkan dan menyebut smoothie kemasan bisa menjadi ‘bom gula’ karena mengandung gula tambahan dengan tidak banyak serat dan protein.
Bahan-bahan seperti yogurt berasa, madu, jus buah, konsentrat jus buah, dan buah beku manis membuat smoothie mengandung gula yang lebih banyak daripada sekaleng soda.
Oleh karena itu, jika anda mengonsumsi smoothie untuk menurunkan berat badan, pastikan minuman anda tidak lebih dari 300 kalori. Beberapa penyebab kalori terbesar adalah alpukat, kacang-kacangan dan selai kacang, bubuk protein manis, santan, cokelat, bubuk kakao, serta susu dan yogurt penuh lemak. Sehingga, penggunaannya harus dibatasi.
Selanjutnya, agar minuman sehat tersebut bisa menahan rasa lapar dan menjaga kadar gula dalam darah, sertakan sayuran dan biji-bijian, seperti biji chia, biji rami, kacang putih, atau tahu agar anda mendapatkan efek kenyang setelah mengonsumsinya. Pastikan pula kandungan gizi di label kemasan apabila anda ingin membelinya.
Komentar