SMJTimes.com – Konsumsi makanan dan minuman sehat menjadi kebutuhan bagi setiap manusia. Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman kaya nutrisi yang seimbang dapat mencegah kita dari penyakit-penyakit berbahaya seiring bertambahnya usia, salah satunya adalah penurunan fungsi otak seperti Alzheimer atau demensia.
Alzheimer disebabkan oleh berbagai faktor, sementara faktor terbesar dipengaruhi oleh genetik atau keturunan. Namun, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pola hidup dan kebiasaan, termasuk apa yang biasa anda makan dan minum dapat mempengaruhi faktor tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi anda memperhatikan setiap asupan yang masuk di dalam tubuh anda, olahraga rutin dan menghindari rokok serta minuman beralkohol untuk menjaga kesehatan otak. Selain itu, beberapa minuman tertentu juga dapat berdampak pada kesehatan otak, terlebih jika memiliki gula tambahan tanpa dilengkapi dengan nutrisi yang sepadan. American Heart Association mengungkapkan bahwa hampir 50% gula tambahan berasal dari minuman manis.
Dikutip dari Eat This Not That, berikut adalah minuman yang harus anda kurangi untuk menjaga fungsi kognitif.
Minuman manis
Menurut laporan tahun 2017 dari Pusat Statistik Kesehatan Nasional CDC, hampir setengah orang dewasa terbiasa mengonsumsi minuman manis, seperti soda biasa, minuman rasa buah, minuman olahraga, dan lainnya per hari.
Gula memengaruhi kondisi metabolisme, sehingga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, stroke, sindrom metabolik, peradangan, dan diabetes tipe 2. Makanan yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, juga meningkatkan risiko demensia.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of Prevention of Alzheimer’s Disease menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi minuman manis tiga kali lebih banyak menderita demensia, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum minuman manis.
Sementara itu, penelitian dari Harvard School of Public Health juga menunjukkan bahwa orang yang minum satu atau lebih minuman manis per hari cenderung memiliki ingatan yang lebih buruk.
Milkshake
Milkshake mengandung banyak gula dan lemak jenuh. Lemak jenuh tersebut berasal dari susu berlemak, dan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL. Studi menunjukkan, kolesterol tinggi secara signifikan dapat meningkatkan risiko demensia.
Selain itu, penelitian yang melibatkan populasi yang besar juga menemukan bahwa asupan lemak jenuh tinggi dapat menggandakan risiko penyakit Alzheimer, sementara diet dengan lemak tak jenuh menurunkan risikonya.
Cokelat kocok berukuran mengandung 650 kalori, 85 gram (alias 21 sendok teh) gula tambahan, dan 11 gram lemak jenuh. Dalam satu porsi, anda telah mengonsumsi setengah total lemak jenuh yang seharusnya dimiliki sepanjang hari.
Minuman kopi
Kopi dan teh biasa tanpa tambahan gula dapat meningkatkan antioksidan. Namun, banyak orang yang memilih mengonsumsi kopi dan teh kemasan main. Kopi-kopi yang dijual di coffee shop mungkin mengandung tambahan gula dan lemak jenuh dalam jumlah yang cukup tinggi. Minuman mocca, latte, frappe, dan lainnya memiliki kadar gula yang sama dengan soda berukuran 12 ons.
Disarankan jika anda ingin mengonsumsi minuman sejenis, pastikan tidak ada tambahan gula dan menggunakan susu skim.
Minuman energi berkafein
Minuman berkafein pada awalnya dikembangkan untuk atlet dan menjadi pilihan beberapa orang agar tetap berenergi dan terjaga. Namun, perlu diketahui bahwa jenis minuman ini tidak sehat bagi otak karena memiliki kadar gula dan kalori yang tinggi. Jika anda ingin mengonsumsinya, pilihlah yang bebas gula untuk mengurangi efeknya.
Komentar