SMJTimes.com – Sejumlah pakar berencana merancang zona waktu di bulan. Dalam melakukan eksplorasi bulan, sampai saat ini badan antariksa tiap negara masih bergantung kepada zona waktu masing-masing.
Badan Antariksa Eropa (ESA) menilai beberapa negara akan lebih sering tergabung dalam sebuah misi observasi bulan, sehingga para awak diharuskan berkomunikasi satu sama lain. Oleh sebab itu, para pakar menilai perlu adanya referensi waktu yang sama bagi mereka yang bekerja di Bulan. European Space Agency (ESA)juga menekankan pentingnya mendefinisikan referensi waktu yang sama di Bulan.
“Usaha global bersama saat ini telah diluncurkan agar hal itu bisa dicapai,” kata Pietro Giordano yang merupakan Insinyur Sistem Navigasi ESA, dikutip dari CNN Indonesia (5/3).
Usaha tersebut diungkapkan melalui pengumuman bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan NASA dan badan internasional terkait lainnya untuk mengatur sistem waktu dalam rangka eksplorasi bulan.
We are working with @NASA & other international partners towards a common timing system, allowing lunar missions to synch up, interoperate & self-navigate.
— ESA (@esa) February 27, 2023
🕝How do we tell the time on the Moon? 🤔
A new era of space exploration needs a shared clock.
We are working with @NASA & other international partners towards a common timing system, allowing lunar missions to synch up, interoperate & self-navigate.👉https://t.co/0S4T2HTaBN pic.twitter.com/wubLGvLv3G
— ESA (@esa) February 27, 2023
Kendati demikian, menentukan zona waktu untuk Bulan tidak mudah karena sejumlah tantangan, salah satunya dibutuhkan navigasi yang akurat, sehingga menuntut adanya pengaturan waktu yang disiplin. Dalam pertemuan beragam badan antariksa dunia tersebut, didiskusikan pula tentang adanya kemungkinan untuk membentuk satu badan yang bertanggungjawab mempertahankan zona waktu di Bulan. Mereka juga perlu menentukan apakah zona waktu Bulan harus sesuai dengan Bumi atau tidak karena waktu dibulan lebih cepat berdasarkan posisi satelit.
Dikutip dari situs resmi ESA, Jorg Hahn, Insinyur Kepala satelit Galileo milik ESA mengatakan kerangka kerja waktu di Bulan bisa mencontoh sistem navigasi satelit global yang saat ini dipakai di Bumi.
“Interoperabilitas waktu dan kerangka referensi geodetik telah berhasil diterapkan di Bumi untuk sistem satelit navigasi global. Semua ponsel pintar saat ini dapat memanfaatkan GNS yang ada untuk menghitung posisi pengguna bahkan sampai tingkat meter dan desimeter,” jelas Hahn.
Ia turut menambahkan bahwa keberhasilan tersebut dapat digunakan kembali untuk sistem jangka panjang di bulan di masa yang yang akan datang. Meskipun ketepatan waktu yang stabil di Bulan akan memunculkan tantangan uniknya sendiri
Komentar